JAKARTA - BUMN pertambangan logam, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam berupaya untuk ekspansi membangun smelter di wilayah konsesi lahan tambang di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
GM Antam UBP Nikel Konawe Utara, Hendra Wijayanto, mengatakan komitmen itu diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Pendahuluan (Heads of Agreement) Pengembangan Bisnis Pemurnian Nikel bersama Alchemist Metal Industry Pte Ltd dan PT Gunbuster Nickel Industry.
Alchemist Metal adalah perusahaan yang berbasis di Singapura, sedangkan Gunbuster Nickel merupakan perusahaan China yang berkantor di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Penandatanganan ini dilakukan pada Mei lalu yang disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Jamaluddin," kata Hendra Wijayanto, dikutip dari Antara, Jumat 8 Oktober
Perjanjian ini menandai inisiasi ekosistem bisnis pemurnian nikel baru bagi Antam di Konawe Utara dan Morowali Utara, Sulawesi Tenggara dan menjadi tonggak sejarah baru Grup MIND ID dalam memaksimalkan nilai tambah sumber daya nikel yang dimiliki Indonesia.
Hendra Wijayanto juga mengaku bahwa Antam memiliki komitmen penuh pada implementasi good mining practices di dalam setiap kegiatan operasi perusahaan. Dalam melaksanakan setiap kegiatan pertambangan, Antam selalu memperhatikan aspek teknis dan standarisasi operasional pertambangan dan konservasi sumber daya mineral.
BACA JUGA:
Selain itu, juga mengedepankan komitmen dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta aspek perlindungan lingkungan yang berpedoman pada dokumen lingkungan hidup seperti Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Dokumen Rencana Pasca Tambang (RPT).
Antam senantiasa berupaya meningkatkan nilai tambah produk tambang secara berkesinambungan dan melaksanakan kegiatan operasional sesuai dengan prinsip good mining practices sejalan dengan strategi serta rencana penambangan dan operasi perusahaan.