JAKARTA - Pergerakan harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sedang mengalami fase penurunan. Bahkan, harga emas Antam mencapai level terendahnya dalam 8 bulan terakhir.
Harga emas Antam hari ini, Selasa 9 Maret, turun Rp9.000 dari posisi kemarin ke level Rp915.000 per gram. Namun harganya telah turun hingga Rp150.000 per gram dari posisi tertinggi Rp1.065.000 per gram di 7 Agustus 2020.
Ini mungkin membuat membuat banyak pihak bertanya-tanya, kapan situasi ini akan terus terjadi? Kapan harga emas bisa setidaknya kembali ke level Rp1 jutaan.
"Sampai kapannya sih tidak bisa dipastikan. Tapi tekanan harga emas saat ini karena naiknya yield obligasi pemerintah AS terutama tenor jangka panjang. Naiknya yield ini membuat dolar AS lebih menarik sehingga menekan harga emas," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, kepada VOI.
BACA JUGA:
Ariston memprediksi, harga emas global di pasar spot akan terus mengalami penurunan sampai level 1.600 dolar per troy ounce (toz) yang saat ini berada di level 1.676 dolar AS per toz.
Dalam setiap troy ounce sama dengan 31,103 gram emas, sehingga level terendahnya sekitar Rp840.836 per gram dengan asumsi kurs Rp14.400.
"Kenaikan yield karena imbas ekspektasi pulihnya ekonomi dan ekspektasi kenaikan inflasi di AS. Stimulus jumbo 1,9 triliun dolar AS juga memicu kenaikan yield karena stimulus ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi di AS," jelas Ariston.