Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri besi, baja dan alumunium, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berencana menggelar aksi korporasi penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue guna menggandeng mitra strategis.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5.150.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Namun harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini belum ditentukan.

Direktur Utama HKMU Muhamad Kuncoro mengatakan jangka waktu pelaksanaan PUT atau rights issue tersebut akan dilakukan setelah perseroan mengantongi Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Merujuk pada ketentuan Pasal 8 ayat 3 POJK 14, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan. Rights issue diharapkan akan digelar dan selesai di kuartal I tahun 2022," katanya dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Kamis 7 Oktober.

Dana rights issue, setelah dikurangi dengan seluruh komisi, biaya, ongkos dan pengeluaran lainnya, akan digunakan untuk modal kerja, pembayaran sebagian utang, dan sisanya untuk anak usaha.

"Kami memperkirakan bahwa dalam hal dana yang diperoleh dari hasil HMETD ini digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana, maka kami akan memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan sebagai modal kerja untuk pelaksanaan strategi bisnis ritel dan pembayaran sebagian utang," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jodi Pujiyono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan HKMU, menambahkan bahwa aksi rights issue ini juga menjadi salah satu strategi dalam menggandeng mitra baru di tengah membaiknya kinerja bisnis.

Berdasarkan Keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan, saat ini pemegang saham HKMU yakni PT Hyamn Sukses Abadi dengan porsi 46,87 persen atau 1.509.963.750 saham, sementara investor pulik (di bawah 5 persen) sebesar 53,13 persen atau sebanyak 1.711.786.250 saham.

Dengan asumsi semua pemegang saham menyerap haknya, maka setelah rights issue, skenario awal sebelum adanya mitra baru yakni Hyamn Sukses tetap akan memiliki 46,87 persen dengan porsi saham bertambah menjadi 3.923.656.095 dan publik tetap sebesar 53,13 persen dengan jumlah saham naikmenjadi 4.448.093.905 saham.

Dalam upaya peningkatan tata kelola perusahaan, pemegang saham juga sudah menetapkan komisaris baru yakni aktor Ricky Harun. Putra dari aktris Donna Harun ini ditetapkan menjadi Komisaris Independen HKMU melalui RUPST dan RUPSLB 16 Agustus lalu. Pengangkatan Ricky sebagai salah satu komisaris lantaran dirinya merupakan seorang public figure yang diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk HKMU.

Kinerja semester I membaik

Perseroan mencatatkan kinerja yang mulai pulih di semester I 2021 di tengah pandemi COVID-19. HKMU meraih pendapatan Rp236,78 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp444,05 miliar. Kontribusi terbesar dari alumunium Rp119,85 miliar, dari Rp122,58 miliar dan penjualan baja ringan Rp48,76 miliar dari sebelumnya Rp80,31 miliar.

Menariknya, penjualan produk stainless steel naik 38,32 persen menjadi Rp26,82 miliar, dari Rp19,39 miliar, dan pipa pvc naik 54,28 persen menjadi Rp19,47 miliar dari Rp12,62 miliar. Penjualan produk toilet dan sanitary wares bahkan melonjak 251 persen menjadi Rp19,29 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp5,49 miliar.

Dengan demikian, rugi bersih HKMU berkurang 61 persen menjadi Rp 9,09 miliar dari rugi bersih pada periode Juni 2020 sebesar Rp23,16 miliar. Jodi Pujiyono mengatakan strategi ke depan ialah memangkas bisnis yang low margin seperti distribusi, perdagangan dengan kontribusi margin single digit, dan akan fokus ke manufaktur.

"Hal ini didasari antara lain karena kondisi market di saat pandemi yang melemah, membuat prinsipal melakukan penjualan direct ke consumer, sehingga posisi sebagai distributor makin tidak menguntungkan. Kami juga punya bisnis manufaktur yang harusnya bisa lebih optimal lagi baik dari sisi gross margin maupun efisiensi demi mencetak profitabilitas," katanya.

Pandemi tetap ada pengaruh, namun industri aluminium cukup kuat bertahan di era COVID-19 karena tren WFH (work form home) membuat permintaan renovasi rumah naik.

"Aluminium adalah produk substitusi atas komponen-komponen kusen yang sebelumnya terbuat dari kayu, di mana market juga mulai teredukasi, diharapkan dapat memberikan daya tahan permintaan untuk selalu tumbuh," katanya.

Perseroan akan mendorong kinerja pada semester kedua ini lantaran secara siklus terjadi pertumbuhan di paruh kedua.

"Sebab itu kami fokus dua hal yaitu demand yang diharapkan pulih dan efisiensi sehingga profitabilitas dapat lebih jelas terlihat. Kami tidak mengalokasikan capex (belanja modal) dominan, hanya Rp5 miliar dan diprioritaskan untuk maintenance dan peremajaan mesin agar economic of scale dan efisiensi produksi bisa tercapai," jelasnya.

Selain itu, ekspor juga terus dioptimalkan untuk penambahan proporsi, sementara utilisasi juga akan didorong ke 80 persen, Tahun ini beberapa unit juga sudah mencapai rekor produksi tertingginya dan akan terus ditingkatkan.

"Adanya standarisasi untuk masuk ke produk aluminium arsitektural di market ekspor, tim R&D dan operasional juga akan terus berupaya untuk dapat mencapai standarisasi ini agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi permintaan tersebut," pungkasnya.