JAKARTA - PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) mencatatkan kinerja yang positif di semester I 2021. Tumbuhnya pendapatan perusahaan produsen Mamy Poko dan pembalut Charm ini berhasil mendorong peningkatan laba bersih emiten bersandi saham UCID tersebut.
Dalam laporan keuangan UCID di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu 22 September, perusahaan yang dimiliki konglomerat Jepang Takahisa Takahara ini meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp243,27 miliar di semester I 2021. Laba itu melonjak 28,04 persen dari laba bersih sebelumnya Rp189,99 miliar di semester I 2020.
Kenaikan laba bersih, selaras dengan peningkatan pendapatan bersih UCID yang tumbuh 8,03 persen, dari sebelumnya Rp4,12 triliun di semester I 2020 menjadi Rp4,45 triliun di enam bulan pertama 2021.
Adapun beban pokok pendapatan UCID tercatat sebesar Rp3,52 triliun hingga Juni 2021, meningkat 8 persen dari semula R 3,26 triliun per Juni tahun 2020.
BACA JUGA:
Uni-Charm Indonesia pun berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp931,42 miliar. Jumlah itu meningkat 8,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp861,41 miliar.
Namun UCID masih mencatatkan pembengkakan pada sejumlah pos beban di periode enam bulan pertama tahun ini. Seperti misalnya beban penjualan, yang naik 11,04 persen, dari semula Rp445,94 miliar menjadi Rp495,20 miliar.
Peningkatan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi sebesar 48,30 persen menjadi Rp124,87 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu hanya tercatat sebesar Rp84,19 miliar.
Uni-Charm Indonesia adalah perusahaan yang dikendalikan oleh konglomerasi asal Jepang, Unicharm Corporation milik dari taipan Takahasi Takahara. Dirinya adalah salah satu orang terkaya di Jepang dengan kekayaan mencapai 8,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp120 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).