Bank Mandiri Sumbangkan Rp5 Miliar Bangun Islamic Center di Cipayung, Jakarta Timur
Seremoni pengembangan Islamic Center di Cipayung, Jakarta Timur (Foto: Dok. Bank Mandiri)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. menyalurkan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan Islamic Center Persatuan Islam (Persis) DKI Jakarta di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pemberian dukungan ini sejalan dengan perilaku Akhlak (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) yang menjadi budaya kerja sebagai perusahaan BUMN.

“Kami menyadari bahwa peran rumah ibadah sebagai media pembelajaran umat secara inklusif sangat penting,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa, 21 September.

Menurut Darmawan, melalui pengembangan Islamic Center umat tidak hanya dapat belajar mengenai agama, namun juga mengenai ekonomi dan sosial budaya.

“Kami berharap umat akan merasakan kemaslahatan yang optimal dari keberadaan Islamic Center ini,” tutur dia.

Rencananya, dukungan pendanaan sebesar Rp5 miliar bakal digunakan untuk renovasi bangunan Masjid Al Ittihad, pembangunan fasilitas pendukung seperti gedung pendidikan, seperti aula, ruang kelas dan etalase UMKM, serta gerbang utama area Islamic Center.

Adapun, seremoni peletakan batu pertama dan penandatanganan prasasti dilakukan oleh Ketua Umum PP Persis KH Aceng Zakaria bersama Kapolri Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Jakarta hari ini.

Asal tahu saja, pada paruh pertama 2021 bank pelat merah itu sukses meraup laba bersih sebesar Rp12,5 triliun. Jumlah ini melesat 21,45 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan catatan Rp10,29 triliun.

Kinerja moncer bank berkode saham BMRI itu disokong oleh net interest margin alias pendapatan bunga bersih yang tumbuh 21,50 persen menjadi Rp35,16 triliun serta fee based income (pendapatan jasa) sebesar Rp15,94 triliun.