Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada periode Januari hingga Juli 2021 tercatat sebanyak 937.747 kunjungan.

Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto mengatakan jumlah tersebut anjlok 71,42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020 yang sebanyak 3,28 kunjungan.

“Sedangkan pada periode Juli 2021, jumlah kunjungan wisman sebanyak 139.000 kunjungan dengan negara asal terbanyak dari Timor Leste yang sebesar 55,2 persen.

Sementara yang kedua adalah Malaysia dengan 32,4 persen, Tiongkok 2,3 persen, dan sisanya 10,2 persen dari negara lain,” ujar dia dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Rabu, 1 September.

Amblasnya kunjungan wisman juga tercermin dari tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang pada Juli 2021 yang menurun minus 16,17 poin month-to-month (m-t-m). Demikian pula jika dikomparasikan secara tahunan (year-on-year/y-o-y) yang turun minus 5,69 poin.

“Mobilitas yang menurun akibat PPKM pada Juli sangat mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel berbintang,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Setianto juga memaparkan soal inflasi yang terjadi pada Agustus dengan besaran 0,03 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,57.

Adapun, inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 108,48 dan terendah terjadi di Tanjung sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 108,17.

“Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 107,20 dan terendah terjadi di Meulaboh, Sukabumi, dan Timika masing-masing sebesar 0,03 persen dengan IHK masing-masing sebesar 109,93 kemudian 106,56 dan 108,14,” jelas dia.