Bagikan:

JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk mencatatkan kinerja yang memuaskan di enam bulan pertama tahun ini. Perusahaan berkode saham BUMI ini meraup laba bersih yang meningkat signifikan di semester I 2021 meski pendapatan tercatat menurun.

Dalam laporan keuangan BUMI, dikutip Senin 30 Agustus, pendapatan perusahaan milik konglomerat Aburizal Bakrie ini mencapai 421,86 juta dolar AS atau sekitar Rp6,13 triliun (kurs Jisdor 30 Juni Rp14.542 per dolar AS). Nilai itu menurun 4,22 persen year on year (yoy) dari 440,44 juta dolar AS per Juni 2020.

Adapun laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai 1,89 juta dolar AS per Juni 2021 atau sekitar Rp27,48 miliar. Raihan laba itu berbalik dari rugi bersih 86,1 juta dolar AS per Juni 2020.

"Hal ini disebabkan karena meningkatnya harga batubara akibat ketidakseimbangan pasokan global, pandemi, efek, variabel kondisi cuaca, kemacetan infrastruktur dan ketidakpastian politik," jelas manajemen BUMI.

Realisasi kenaikan harga batubara sebesar 20 persen menjadi 56,2 dolar AS per ton (dari 46,9 dolar AS per ton di semester I 2020) yang berdampak pada kenaikan sebesar 104 persen pada laba bruto semester I 2021.

Dari sisi beban, liabilitas BUMI mencapai 3,3 miliar dolar AS per Juni 2021, naik dari 3,29 miliar dolar AS per akhir 2020. Liabilitas jangka pendek pada semester I 2021 mencapai 1,27 miliar dolar AS dan jangka panjang 2,03 miliar dolar AS.

Namun, ekuitas BUMI berhasil meningkat menjadi 217,34 juta dolar AS per Juni 2021, dari 132,64 juta dolar AS per akhir 2020. Total aset BUMI pun mencapai 3,52 miliar dolar AS pada semester I 2021, naik dari 3,43 miliar dolar AS pada akhir tahun lalu.