Bagikan:

JAKARTA - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan kinerja yang memuaskan di enam bulan pertama tahun ini. Produsen chicken nugget bermerek Fiesta ini berhasil menorehkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih di semester I 2021.

Dalam laporan keuangan CPIN yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 23 Agustus, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki keluarga konglomerat Thailand, Cheavaranont Bersaudara ini membukukan penjualan neto sebesar Rp 25,46 triliun. Jumlah itu tumbuh signifikan 28,80 persen dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp19,77 triliun.

Penjualan neto CPIN di periode enam bulan pertama tahun 2021, ditopang oleh penjualan ayam pedaging senilai Rp12,86 triliun. Kemudian disusul oleh penjualan pakan, anak ayam usia sehari, dan ayam olahan masing-masing sebesar Rp7,19 triliun, Rp1,27 triliun, dan Rp3,37 triliun.

Terakhir ada penjualan lain-lain dengan nilai Rp755,09 miliar. Tumbuhnya penjualan mendorong peningkatan beban pokok penjualan CPIN sebesar 24,95 persen, dari sebelumnya Rp16,15 triliun pada semester I 2020, naik menjadi Rp 20,19 triliun di semester pertama tahun ini.

Hingga akhir Juni lalu, Charoen Pokphand Indonesia berhasil mengerek torehan laba bruto hingga 46,03 persen menjadi Rp5,27 triliun. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, CPIN hanya membukukan laba bruto senilai Rp3,16 triliun.

CPIN juga masih membukukan peningkatan pada sejumlah pos beban. Pertama, beban penjualan yang tercatat naik 27,20 persen menjadi Rp760,31 miliar, dari sebelumnya Rp597,71 miliar di paruh pertama 2020.

Beban umum dan administrasi juga mengalami peningkatan menjadi Rp811,55 miliar di akhir Juni lalu. Angka tersebut naik 12,62 persen dibandingkan sebelumnya Rp720,58 miliar di akhir Juni 2020.

Per 30 Juni 2021 CPIN berhasil membukukan laba laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,83 triliun atau tumbuh signifikan 73,01 persen dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,63 triliun.

Sebagai informasi, keluarga Chearavanont adalah orang terkaya di Negeri Gajah Putih. Empat bersaudara Chearavanont merupakan pemilik bisnis pakan ternak dan udang terbesar di dunia, Charoen Pokphand Group (CP Group).

Keempatnya, yaitu Jaran Chiaravanon, Montri Jiaravanon, Sumet Jiaravanon, dan Dhanin Chearavanont. Saat ini, CP Group menaungi 8 lini bisnis yang memayungi 13 grup bisnis.

Selain sektor pertanian dan makanan, perusahaan juga memiliki bisnis ritel, telekomunikasi, e-commerce, properti, otomotif, farmasi dan keuangan. Tak hanya itu, perusahaan juga berinvestasi di 21 negara, termasuk di Indonesia.