JAKARTA - Perusahaan pakan ternak milik konglomerat Thailand Cheavaranont Bersaudara, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan pendapatan senilai Rp28,64 triliun pada semester I 2022. Raihan ini tumbuh 12,44 persen dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp25,47 triliun.
Dalam laporan keuangan CPIN, dikutip Kamis 15 September, kenaikan pendapatan ini diikuti oleh beban pokok penjualan dan pendapatan yang melesat 17,74 persen dari sebelumnya Rp20,17 triliun menjadi Rp23,75 triliun pada semester pertama 2022. Sehingga, jumlah laba bruto menurun 7,56 persen dari sebelumnya Rp5,29 triliun menjadi Rp4,89 triliun.
Di saat yang sama, Charoen Pokphand Indonesia juga mencatat sejumlah pos beban yang meningkat. Misalnya saja pada pos beban penjualan yang naik dari Rp760,31 miliar menjadi Rp979,98 miliar, kemudian beban umum dan administrasi meningkat Rp811,55 miliar menjadi Rp836,55 miliar.
Selanjutnya, kerugian selisih kurs juga meningkat dari sebelumnya Rp11,09 miliar menjadi Rp29,35 miliar. Beban lainnya juga naik dari Rp61,62 miliar menjadi Rp80,43 miliar.
Sementara itu, beban keuangan turun 13,13 persen dari Rp175,74 miliar menjadi Rp152,66 miliar. Lalu, beban pajak juga menyusut 20,92 persen dari sebelumnya Rp733,62 miliar menjadi Rp580,11 miliar pada semester pertama tahun ini.
BACA JUGA:
Setelah dikurangi beban lain-lainnya, CPIN memperoleh laba bersih sebesar Rp2,42 triliun atau turun 14,48 persen dari laba bersih pada semester pertama tahun lalu Rp2,83 triliun.
Hingga Juni 2022, CPIN mengantongi jumlah aset senilai Rp39,09 miliar atau naik dari posisi akhir tahun lalu Rp35,44 miliar.