Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menyebut jika pembangunan 11 ruas prioritas jalan Tol Trans Sumatera memberikan dampak ekonomi sebesar Rp768 triliun.

Direktur Pembiayaan dan Investasi SMI Sylvi J. Gani mengatakan jumlah tersebut dihasilkan dari investasi pembangunan yang menelan nilai investasi sebesar Rp538 triliun dengan stimulus Rp452 triliun.

“Pembangunan Tol Trans Sumatera ini juga kami nilai bisa memberikan dampak multiplier terhadap output perekonomian nasional sebesar Rp1,7 persen,” ujarnya dalam sebuah webinar yang diselenggarakan pada Jumat, 20 Agustus.

Menurut Sylvi, jalan bebas hambatan tersebut dipercaya pula bisa menghasilkan nilai tambah sebesar Rp369 triliun, peningkatan pendapatan rumah tangga Rp119 triliun, serta kesempatan bekerja bagi 671.000 orang per tahunnya.

“Dampak pertahun pembangunan jalan Tol Trans Sumatera setara dengan 2,2 persen PDRB (produk domestik regional bruto) di Sumatera,” tuturnya.

“Sementara dari sisi tenaga kerja, bisa memberikan peluang penyerapan 2,4 persen angkatan kerja di Sumatera setiap tahun,” sambung dia.

Sebagai informasi, jalan Tol Trans Sumatera adalah salah satu proyek prioritas pemerintah yang pembangunannya dimulai sejak 2015 hingga 2033 dan direncanakan akan terbangun sepanjang 2.812 Km membentang hingga ujung Pulau Sumatera.

Proyek ini dibangun dengan tujuan membuka sentra-sentra ekonomi baru yang dapat terbangun dari kawasan industri serta mampu menjadi akses utama dalam menghubungkan berbagai provinsi di Sumatera.

Hingga saat ini, ruas yang telah beroperasi adalah sepanjang 531 km. PT SMI sebagai lembaga di bawah naungan Kementerian Keuangan ditunjuk sebagai special mission vehicle (SMV) yang terlibat aktif dalam pembiayaan pembangunan lima ruas jalan bebas hambatan ini dengan nilai komitmen sebesar Rp18,5 triliun.