Diresmikan Jokowi, Pembebasan Lahan Tol Binjai-Langsa Sedot Anggaran Rp650 Miliar
Salah satu gerbang tol di ruas Binjai-Langsa (Foto: Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan disebutkan telah mengucurkan dana tidak kurang dari Rp650 miliar untuk pembebasan lahan pembangunan ruas tol Binjai-Langsa. Jumlah tersebut merupakan rekapitulasi perhitungan hingga 31 Januari 2022 yang lalu.

Kepala Divisi Pengembangan Usaha dan Strategi Komunikasi LMAN Dewi Sophiyan mengatakan ruas Binjai-Langsa merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang dari Aceh hingga Lampung.

Menurutnya, LMAN mendapat amanah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat realisasi penyelesaian JTTS. Katanya, langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sumatera yang juga diproyeksikan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah dan masyarakat sekitar.

“Secara keseluruhan, LMAN telah mendanai pengadaan lahan pembangunan JTTS sejumlah Rp11,42 triliun hingga 31 Januari 2022,” katanya dalam keterangan pers pada Jumat, 4 Februari.

Untuk diketahui, pada tahun ini LMAN mendapatkan mandat alokasi dana investasi pemerintah sebesar Rp28,84 triliun. Bujet tersebut difokuskan untuk pengadaan lahan berbagai infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN).

Adapun dari angka itu, sebesar Rp24,088 triliun diamanatkan untuk pendanaan pengadaan lahan bagi sektor jalan tol, termasuk JTTS.

“LMAN berkomitmen untuk terus menjalankan amanat dalam melaksanakan pendanaan lahan pembangunan infrastruktur PSN guna menghadirkan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Dewi.

Sebagai informasi, hari ini Presiden Joko Widodo secara simbolis meresmikan Jalan Tol Ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Stabat dengan didampingi sejumlah menteri kabinet dan unsur pemerintah setempat.

“Apresiasi setinggi-tingginya juga diberikan kepada masyarakat dan seluruh pihak yang berperan dalam ekosistem pembangunan infrastruktur atas sinergi dan kolaborasi yang baik untuk mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur guna memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia,” tutup Dewi.