JAKARTA - Direktur Supply Chain Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Mokhamad Suyamto memastikan stok beras yang ditujukan untuk bantuan PPKM kepada Keluarga Penerima Manfaat di semua gudang seluruh Indonesia berada dalam kondisi yang memadai.
“Kami sudah siapkan stok beras sesuai ketentuan untuk disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat sebagai bagian dari bantuan PPKM, kualitas berasnya dijamin 100 persen baik,” ujar dia dalam keterangan pers seperti yang dikutip pada Kamis, 19 Agustus.
Suyamto yang mendampingi Tim Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menegaskan pula jika pihaknya sudah menunjuk dan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan PT DNR untuk mendistribusikan bantuan beras PPKM sampai ke Keluarga Penerima Manfaat.
“Seperti di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta ini semuanya sudah siap untuk disalurkan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi III Tim KSP Panutan S. Sulendrakusuma mengungkapkan bahwa kunjungannya ke mesin rice to rice di kompleks Kelapa Gading dimaksudkan untuk mendorong percepatan distribusi bantuan ke masyarakat.
“Sejauh ini bisa dipastikan tidak ada masalah fundamental, berasnya juga saya lihat baik kualitasnya, namun kami mengharapkan Bulog dapat menjamin ketersediaan pasokan hingga penerimaanya dengan baik dan cepat di tangan warga,” tutur dia.
BACA JUGA:
Terpisah, Tenaga Ahli KSP untuk Kementerian BUMN Wisnu Aji Nugroho yang memimpin inspeksi Tim KSP ke Wilayah Sumatera Barat menyebut monitoring yang dilakukan di sejumlah daerah akan digunakan sebagai bahan penilaian dan evaluasi dalam rapat terbatas evaluasi PPKM oleh Presiden.
“Kami sudah mendapat penjelasan dari Bulog Sumbar mulai dari penyerapan beras yang terbaru dari petani, pemrosesan, hingga penyalurannya yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia”, ucap Wisnu.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), program bantuan beras Bulog akan menjangkau 28,8 juta keluarga dengan jatah penerima masing-masing 10 kg perkeluarga. Adapun, alokasi anggaran yang disiapkan untuk program ini adalah sebesar Rp3,58 triliun yang masuk dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN.