JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa terjadi perlambatan pertumbuhan pembiayaan (kredit) sektor korporasi pada periode Juli 2021 dengan Juni 2021.
Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan kondisi tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,8 persen pada Juli 2021 dibandingkan dengan Juni 2021 sebesar 12,8 persen. Dalam catatannya, penurunan terjadi pada sektor pertanian, industri pengolahan dan perdagangan.
“Sejumlah sektor itu terindikasi melambat sejalan dengan menurunnya kegiatan operasional dan penundaan sejumlah rencana investasi,” ujar dia seperti yang dilansir laman resmi, Senin, 16 Agustus.
Adapun, kebutuhan pembiayaan terindikasi meningkat pada segmen transportasi dan pergudangan, jasa kesehatan dan jasa lainnya, terutama untuk mendukung aktivitas operasional, pemulihan pasca era new normal dan membayar kewajiban yang jatuh tempo yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
“Pemenuhan kebutuhan pembiayaan terutama masih berasal dari dana sendiri, pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman dari perusahaan induk,” sambung dia.
Erwin menambahkan, penambahan permintaan pembiayaan yang dilakukan oleh rumah tangga pada Juli 2021 masih terbatas.
BACA JUGA:
“Bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor,” tuturnya.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Juli 2021 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank.
“Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan III 2021, penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 63,1 persen,” tutup Erwin.