Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa investasi menjadi kunci penting dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Menurut dia, investasi berpeluang besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan di dalam negeri.

“Investasi bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya, sehingga menjadi solusi atas persoalan pengangguran yang kini bertambah,” ujarnya ketika meresmikan Peluncuran Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang disiarkan secara virtual pada Senin, 9 Agustus.

Presiden menambahkan, situasi pandemi yang kini dihadapi oleh Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia, tidak boleh membuat agenda reformasi struktural terhenti.

“Berbagai agenda reformasi terus akan kita lanjutkan, aturan yang menghambat akan terus kita pangkas, serta prosedur berusaha dan investasi akan terus kita permudah,” tegasnya.

Untuk itu, Presiden meminta seluruh jajarannya untuk dapat terus meningkatkan layanan dan kemudahaan bagi calon investor yang memiliki niat untuk membenamkan modal di Tanah Air.

“Meningkatkan kepercayaan investor sangat penting agar Indonesia bisa semakin leluasa memperoleh arus investasi,”tuturnya.

Dalam catatan Presiden, Bank Dunia menyebut bahwa sepanjang 2020 Indonesia masuk dalam kategori negara dengan yang tergolong mudah dalam urusan investasi. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat Kepala Negara puas. Dia ingin RI bisa lebih baik lagi dalam menyerap modal asing maupun modal dari investor dalam negeri.

“Dalam laporan Bank Dunia pada tahun 2020, negara kita masuk peringkat ke-73 dari 190 negara dalam hal kemudahan berusaha, atau easy of doing business . Itu artinya sudah masuk kategori mudah. Tapi kategori itu belum cukup, tapi kita harus meningkatkan lagi dari mudah ke sangat mudah. Itu target kita,” jelasnya.

Mengutip siaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi investasi langsung (foreign direct investment) pada kuartal II 2021 mencapai Rp223,0 triliun atau tumbuh sebesar 16,2 persen year-on-year (y-o-y)

Realisasi terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp106,2 triliun atau tumbuh 12,7 persen y-o-y. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 7,99 miliar dolar AS atau setara Rp116,8 triliun yang diketahui tumbuh sebesar 19,6 persen y-o-y.

Nilai investasi langsung ini diklaim pemerintah melanjutkan tren peningkatan yang telah melampaui level sebelum pandemi sejak kuartal I.