Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan tingkat pengangguran terbuka bisa ditekan turun hingga 5,7 persen di tahun 2024 mendatang. Adapun tahun depan merupakan tahun terakhir masa jabatannya sebagai kepala negara.

“Tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen, angka kemiskinan dalam rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen, rasiogini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377. Serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02,” katanya dalam pidato RAPBN, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus.

Kata Jokowi, tingkat pengangguran terbuka ini dapat ditekan seiring dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat.

Karena itu, Jokowi ingin pendapatan negara pada tahun 2024 didorong lebih optimal dengan tetap menjaga iklim investasi, keberlanjutan dunia usaha, dan kelestarian lingkungan.

Pada kesempatan ini, Jokowi mengatakan bahwa di masa kepemimpinannya tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia sudah mengalami menurun.

Pada Februari 2023, kata Jokowi, tingkat pengangguran berhasil turun menjadi 5,45 persen, dari 6,26 persen pada 2021.

Lalu, sambung Jokowi, tingkat kemiskinan juga turun jadi 9,36 persen pada Maret 2023, dari puncaknya hingga 10,19 persen di September 2021.

“Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada Maret 2023," ujar Jokowi.