Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kemiskinan ekstrem di Tanah Air bisa dihapuskan di tahun depan. Untuk mewujudkan itu, Jokowi menyiapkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp493,5 triliun di tahun depan.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyempurnakan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif. Kemudian, juga dipersiapkan untuk memperbaiki data registrasi penerima bantuan sosial (bansos).

“Untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun,” tutur Jokowi dalam penyampaian RAPBN 2024 di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus.

Jokowi mengatakan reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif, subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat.

“Perbaikan basis data penerima antara lain melalui penguatan data registrasi sosial ekonomi," tuturnya.

Pada kesempatan ini, Jokowi menyinggung mengenai kemiskinan ekstrem. Kata dia, saat ini sudah berhasil diturunkan di bawah 2 persen.

“Kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada Maret 2023,” katanya.

Adapun tingkat kemiskinan juga turun jadi 9,36 persen pada Maret 2023, dari puncaknya hingga 10,19 persen di September 2021. Tingkat pengangguran juga berhasil turun menjadi 5,45 persen pada Februari 2023, dari 6,26 persen pada 2021.