Menko Airlangga Targetkan Investasi Masuk ke RI di 2024 Mencapai Rp1.650 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan aliran masuk investasi pada 2024 mencapai Rp1.650 triliun.

“Target investasi tahun depan Rp1.650 triliun, kemudian tahun depan kita harus siapkan juga ketersediaan pangan terutama 2024 diperkirakan berubah dari fenomena El Nino ke La Nina,” kata Airlangga setelah rapat terbatas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024 di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Antara, Senin 20 Februari.

Menurut Airlangga, pemerintah akan berupaya meningkatkan aliran masuk investasi dengan berbagai cara, di antaranya menerapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait Cipta Kerja, UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).

Kemudian, pemerintah juga akan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Airlangga mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memerintahkan jajarannya untuk mempercepat pembangunan industri kendaraan listrik. Presiden Jokowi, kata dia, ingin agar Indonesia juga mampu menciptakan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya berkutat pada produksi bahan baku seperti katoda atau perkusor.

Dengan begitu, kata Airlangga, Indonesia dapat bersaing dengan Thailand dan negara lainnya dalam mengembangkan industri kendaraan listrik.

Dalam rapat terbatas Senin ini, pemerintah juga menetapkan asumsi makro untuk 2024 yakni:

- Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen

- Inflasi 1,5-3,5 persen

- Nilai tukar rupiah 14.800-15.400 per dolar AS

- Suku bunga SBN 10 tahun 6,5-7,4 persen

- ICP 75-85 dolar AS per barel

- Produksi minyak 592.000 - 691.000 barel per hari

- Produksi gas 1,007 juta - 1,058 juta juta barel setara minyak per hari.

- Sedangkan untuk target pembangunan, kata Airlangga, adalah tingkat kemiskinan 6,5-7,5 persen, rasio gini 0,36 - 0,37, dan tingkat pengangguran 3,6 - 4,3 persen.