JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini. Gara-gara banyak yang tes COVID-19, pendapatan dan laba emiten laboratorium berkode saham PRDA tersebut melonjak signifikan di semester I 2021.
Dalam laporan keuangan Prodia, yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 5 Agustus, pendapatan bersih perusahaan melesat sebesar 88,4 persen menjadi Rp1,2 triliun dan peningkatan laba bersih lebih dari 20 kali lipat menjadi Rp301,02 miliar hingga semester I 2021.
Pada periode setengah tahun ini memang Prodia banyak sekali melayani tes COVID-19. Mereka nelayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes COVID-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Kenaikan pendapatan bersih pada semester I 2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19 persen kepada pendapatan perseroan. Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31,81 persen terhadap pendapatan perseroan.
Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9 persen menjadi sebesar Rp485,01 miliar seiiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I 2021 menjadi sekitar 1 juta tes. Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, pencapaian Prodia sepanjang enam bulan pertama pada 2021 ini mencerminkan upaya dalam mengantisipasi ketidakpastian pasar secara internal maupun dalam merespon kebutuhan pelanggan.
BACA JUGA:
"Saat ini, kami memiliki posisi keuangan yang kuat dan terus berupaya untuk menghasilkan pendapatan dan laba yang solid sehingga kami dapat terus memberikan imbal hasil yang tinggi bagi pemegang saham dan nilai tambah berkelanjutan bagi pemangku kepentingan kami," ujar Dewi.
Margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 24,3 persen dan 35,9 persen. Perseroan berhasil membukukan rasio lancar sebesar 663,1 persen dan rasio cepat sebesar 638,4 persen. Rasio keuangan ini juga mencerminkan neraca Prodia yang juga semakin menguat.
Total aset perseroan pada semester I 2021 tercatat meningkat menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp1,49 triliun dan aset non lancar menjadi Rp898,79 miliar. Sedangkan, total liabilitas meningkat menjadi Rp462,94 miliar.
Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp224,75 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp238,18 miliar. Total Ekuitas naik menjadi sebesar Rp1,93 triliun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp1,78 triliun.