JAKARTA - Perusahaan laboratorium, PT Prodia Widyahusada Tbk berhasil meraup berkah dari pandemi COVID-19. Emiten bersandi saham PRDA ini mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 59,8 persen menjadi Rp625,53 miliar di kuartal I 2021, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp391,37 miliar.
Laba bersih juga meningkat tajam 356,4 persen menjadi Rp158,75 miliar. Margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 25,4 persen dan 36,8 persen.
Direktur Utama Prodia Widiahusada Dewi Muliaty mengatakan, Prodia mencatatkan pertumbuhan kinerja yang baik di kuartal I 2021 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Pencapaian kinerja kuartal I 2021 menunjukkan posisi keuangan yang sehat dan struktur permodalan yang kuat sehingga memampukan kami untuk mengantisipasi ketidakpastian pasar, dan mengeksekusi strategi untuk pertumbuhan jangka panjang bagi bisnis Prodia," ujar Dewi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin 10 Mei.
Dewi menjelaskan, Prodia fokus pada keunggulan operasional dan upaya menjaga pertumbuhan pendapatan dan laba. PRDA juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan layanan bagi pelanggan, dan mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan.
Kenaikan pendapatan bersih pada kuartal I 2021 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 67,6 persen kepada pendapatan perseroan.
Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 32,4 persen terhadap pendapatan perseroan.
Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan menjadi sebesar Rp252,69 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada kuartal I 2021 menjadi sebanyak 516.711 tes.
BACA JUGA:
Total aset perseroan pada kuartal I 2021 tercatat meningkat sekitar 7,6 persen menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Aset lancar menjadi Rp1,56 triliun dan aset non lancar menjadi Rp844,96 miliar.
Sedangkan, total liabilitas meningkat sekitar 0,9 persen menjadi Rp 447,83 miliar pada kuartal I 2021. Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp220,71 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp227,13 miliar. Total ekuitas naik menjadi sebesar Rp1,95 triliun dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp1,79 triliun.
Dari sisi arus kas, perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus di kuartal I/2021 menjadi sebesar Rp196,88 miliar atau meningkat sebesar 3,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutamanya disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp629,64 miliar. Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp354,89 miliar, Perseroan memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung kesinambungan operasi dan pengembangan bisnis Prodia.
Pada kuartal I 2021, jumlah pemeriksaan mencapai 4,2 juta dan jumlah kunjungan mencapai 833.260. Jumlah permintaan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 279,7 persen menjadi 516.711 tes.