JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) merevisi jadwal pembayaran dividen tunai Rp223 miliar menjadi lebih awal. Dari yang dijadwalkan pada 29 Mei 2023 maju menjadi 12 Mei 2023.
“Kegiatan tanggal pembayaran dividen tunai jadwal semula 29 Mei 2023 diubah menjadi 12 Mei 2023,” tulis manajemen mengutip Antara, Senin, 17 April.
Para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui membagikan dividen tunai sebesar Rp223 miliar atau 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022, atau setara Rp237,9 per lembar saham.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menyampaikan perseroan konsisten dan berkomitmen membagikan dividen setiap tahun, yaitu mencapai 60 persen dari laba bersih dalam tiga tahun terakhir.
“Hal ini dapat diraih berkat ragam inovasi pengembangan tes yang variatif serta berbagai fitur digital guna memaksimalkan layanan kesehatan melalui 276 outlet Prodia yang tersebar di 34 provinsi,” ujar Dewi.
Dewi menjelaskan perseroan mengembangkan 18 tes baru dari Next-Generation Lab termasuk pemeriksaan genomik terkait gaya hidup dan risiko penyakit, serta pemeriksaan preventif dan prediktif.
Dalam akselerasi digital, kata dia, perseroan menghadirkan anak perusahaan PT Prodia Digital Indonesia yang fokus mengembangkan aplikasi U by Prodia, mengembangkan Prodia Mobile for Doctor, serta menyediakan pemesanan layanan Home Service dengan jangkauan lebih dari 1.000 lokasi per hari di seluruh Indonesia.
“Sepanjang tahun 2022, jumlah kunjungan mencapai angka lebih dari 2,8 juta,” ujar Dewi.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, perseroan membangun kolaborasi dengan para penyedia layanan kesehatan lain, di antaranya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Alia Hospital, IHH Healthcare Malaysia, serta kemitraan digital lainnya.
“Sebagai upaya berkelanjutan, kami menyiapkan berbagai strategi seperti perluasan jejaring outlet termasuk jenis tes dan layanan yang disediakan, penerapan customer centric model, hingga penekanan transformasi digital untuk mendukung konsistensi performa Prodia di tahun 2023." ujar Dewi.
Sebagai informasi, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp371,64 miliar pada 2022, atau turun 40,36 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp623,23 miliar pada 2021.