JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong mengungkapkan alasan mengapa dirinya tidak memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk dikoleksi. Menurut pria yang dijuluki Warren Buffet Indonesia ini, sulit untuk mencari wonderful company dengan harga yang tidak terlalu murah atau terlalu mahal.
"Ada wonderful company seperti Unilever tapi valuasinya sangat mahal, in term of price to book (PB) atau price per earning ratio (PE) mahal sekali, saya belum berani belinya," ujar Lo Kheng Hong dalam talkshow bertajuk The Art of Value Investing, dikutip Senin 19 Juli
Berdasarkan data RTI, saham emiten barang konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tercatat memiliki Price Book Value Ratio (PBVR) sebesar 29,95 kali, sedangkan Price Earnings Ratio (PER) mencapai 28,93 kali.
Pada penutupan perdagangan Jumat 16 Juli, saham UNVR berada di level Rp5.150. Harganya merosot 29,93 persen sepanjang tahun berjalan.
BACA JUGA:
Maka dari itu, Lo Kheng Hong menyampaikan dirinya lebih memilih untuk membeli saham bank besar dengan aset mencapai triliunan, tapi memiliki PBVR rendah.
"Lebih baik saya beli perusahaan bank besar yang asetnya Rp200 triliun lebih, masih banyak price to book yang 0,5," imbuhnya.
Lo Kheng Hong menjelaskan, bank bisa menjadi salah satu wonderful company karena bank dengan aset Rp200 triliun bisa meraup laba hingga Rp2 triliun. Salah satu perusahaan yang memiliki aset di atas Rp200 triliun dan memperoleh laba hingga Rp2 triliun dengan PBVR berada di 0,5 kali adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).