JAKARTA - Kasus COVID-19 di Tanah Air terus mengalami penambahan dalam beberapa waktu terakhir ini. Di tengah tingginya kasus ini, pemerintah dianggap masih membuka pintu masuk untuk tenaga kerja asing (TKA) asal China. Ekonom Senior Faisal Basri menilai pemerintah tidak punya sense of crisis.
Berdasarkan data yang dipaparkan, Faisal mengatakan bahwa tingkat kunjungan wisatawan asing ke Sam Ratulangi selalu di angka seribu per bulan. Padahal, kata dia, umumnya daerah yang dikunjungi untuk berwisata adalah pulau Bali.
"Kemudian di tengah pandemi itu kita masih welcome sekali terhadap pekerja China. Ini jumlah pengunjung, tentu saja pengunjungnya bukan mau wisata. Kalau berwisata kan ke Bali dan itu jumlahnya tidak sampai 10 (orang), kira-kira 3, 9, 8 gitu. Bulan Mei cuma 8 yang ke Bali, tapi yang ke Sam Ratulangi 1.015 ribu, seribu terus tiap bulan. Kita biarkan ini," tuturnya dalam diskusi virtual, Jumat, 16 Juli.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan terkait pekerja asing ini pemerintah China pun sudah memberikan respons bahwa kunjungan tersebut sudah berdasarkan izin pemerintah Indonesia.
"Jadi di mana ini sense of crisis-nya. Apakah di tengah pandemi kita mau memberhalakan investasi? Atas nama investasi yang sebetulnya kita juga tidak dapat apa-apa. Jadi speechless saya melihat data-data ini," katanya.
Seperti diketahui, masuknya puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia saat kasus pandemi COVID-19 sedang tinggi memicu polemik. Adapun jumlah TKA yang masuk ke Tanah Air berjumlah 20 orang.
BACA JUGA:
Perusahaan yang mempekerjakan 20 TKA China tersebut, yaitu PT Huadi Nickel Alloy beralasan kedatangan mereka untuk mempercepat pembangunan pabrik smelter yang akan beroperasi pada November 2021 nanti.
Minister Counsellor ada Kedutaan Besar China untuk Indonesia, Shi Ziming mengatakan bahwa saat ini pemerintahan Indonesia masih memperbolehkan warga negara asing memasuki Indonesia dan belum juga menangguhkan penerbangan internasional, serta penerbitan visa karena lonjakan kasus COVID-19.
Shi mengatakan saat ini situasi pandemi COVID-19 di China telah terkendali secara efektif Pemerintahan China, mewajibkan setiap warga negaranya untuk mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang ketat sesuai dengan persyaratan pemerintahan mereka sendiri maupun pemerintah Indonesia.