JAKARTA - Pengembang properti, PT Sentul City Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp239 miliar pada kuartal I 2021. Perusahaan berkode saham BKSL itu juga mencatatkan pendapatan Rp463 miliar, tumbuh empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Presiden Direktur PT Sentul City Tbk Tjetje Muljanto mengungkapkan, kinerja keuangan perusahaan milik konglomerat Stella Isabella Djohan ini membaik signifikan di kuartal I 2021 dibandingkan kinerja di tahun 2020. Pada kuartal I 2020, BKSL mencatat rugi bersih Rp190 miliar.
"Di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang dilanda efek negatif pandemi COVID-19 dan terpuruknya daya beli konsumen, pada kuartal I 2021 kami telah berhasil menjalankan langkah-langkah perbaikan kinerja seperti penghematan biaya dan penjualan aset strategis sehingga pendapatan perseroan di kuartal 1 2021 sebesar Rp463 miliar sudah melampaui total penjualan keseluruhan tahun 2020 sebesar Rp452 miliar," ujar Tjetje dalam keterangan tertulis, dikutip 2 Juli.
Lebih lanjut Tjetje menjelaskan, BKSL juga telah menyesaikan transaksi jual beli lahan dengan PT Genting Properti Nusantara dan PT Genting Properti Cemerlang yang merupakan anak perusahaan dari Genting Property Sdn Bhd, salah satu developer ternama di Malaysia.
BACA JUGA:
"Transaksi lahan ini adalah salah satu pemicu kinerja positif perseroan pada kuartal 1 tahun 2021," jelasnya.
Sebagai informasi, lahan tersebut adalah lokasi proyek perdana Genting Property di Jabodetabek yang bertema lifestyle dan akan mendukung pertumbuhan pendapatan jangka panjang persereon dengan meningkatnya daya tarik Sentul City sebagai Eco City yang memadukan alam dengan gaya hidup modern.
Kinerja keuangan yang positif di kuartal I 2021 dan keberhasilan perseroan menggandeng Genting Property untuk berinvestasi di kawasan Sentul City, kata Tjetje, akan memperkuat pengembangan BKSL ke depannya.
"Investasi Genting ini adalah bukti kepercayaan investor mancanegara pada peluang bisnis di Sentul City yang dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," pungkas Tjetje.