Selamatkan Ekonomi Bali yang Masih Hancur-hancuran, Sandiaga Uno Siapkan Wisata Vaksin hingga Kolaborasi dengan Inggris
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto: Instagram @sandiuno)

Bagikan:

JAKARTA - Ekonomi Bali diprediksi masih akan mengalami kontraksi di level 6 hingga 8 persen pada kuartal II tahun ini. Tajamnya penurunan perekonomian Bali selama pandemi disebabkan oleh anjloknya tingkat kunjungan wisatawan, baik mancanegara dan domestik.

Karena itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah menyiapkan dukungan mulai dari program wisata vaksin hingga kolaborasi dengan Inggris.

Bali merupakan salah satu provinsi yang ekonominya bergantung pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena itu, Sandiaga mengatakan program wisata vaksin bertujuan untuk menarik wisatawan nusantara dan mancanegara agar berwisata di Pulau Dewata. Namun, untuk tahap awal program ini diperuntukkan untuk wisatawan nusantara.

Lebih lanjut, Sandiaga pun mengaku telah menerima proposal soal paket wisata vaksin dari berbagai pihak, seperti dari travel agent atau lainnya yang nantinya bakal diadopsi Kemenparekraf ke depannya. Bahkan, paket wisata tersebut menjadi pusat perhatian dari para wisatawan.

"Ini berseliweran tawaran-tawaran wisata berbasis vaksin dan sangat menggiurkan dan menjadi pusat perhatian wisatawan. Karena itu dalam konsep untuk mendorong vaksinasi terdistribusi secara masif tentunya kita hadirkan program wisata berbasis vaksin. Khusus untuk di tahap pertama wisatawan nusantara," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 22 Juni lalu.

Kata Sandiaga, program tersebut sudah memperoleh lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sudah melibatkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Wisata vaksin melibatkan Menkes dan dalam diskusi tersebut kami ditugaskan di rapat internal oleh presiden," tuturnya.

Saat ini, kata Sandiaga, program ini dalam tahap finalisasi, meskipun saat ini kasus COVID-19 di Tanah Air sedang tinggi.

Sandiaga mengatakan nantinya para pelancong dalam paket ini dipastikan bebas COVID-19 setelah dilakukan PCR dan akan mendapatkan vaksin gratis pertama sebelum berangkat. Setelah berwisata saat kembali diberikan vaksin kedua.

"Bisa divaksin sebelum ke Bali maupun saat kunjungan. Ini konsep sedang difinalisasi akan diumumkan oleh Gubernur Bali. Akan saya umumkan dalam kunjungan saya di Bali minggu depan. Insyaallah," ucapnya.

Sandiaga beralasan penyelenggaraan paket wisata vaksin COVID-19 di gelar di Bali, karena saat ini provinsi tersebut membutuhkan wisatawan karena selama pandemi kunjungan wisatawan ke Bali telah mengalami penurunan drastis dan berdampak luas bagi perekonomiannya.

"Karena Bali sangat membutuhkan wisatawan. Ekonomi yang terkontraksi. Saya dapat info kuartal II 2021, Bali kemungkinan minus 6 hingga 8 persen dan Bali masih terus mengalami kontraksi. Kami juga berharap wisata vaksin akan meningkatkan jumlah dari penyebaran program vaksinasi," ucapnya.

Ketika ditanya soal stok vaksin untuk program wisata berbasis vaksin ini, Sandiaga menerangkan, khusus untuk wisman, vaksin yang diberikan adalah vaksin Gotong Royong. Kata dia, Kemenparekraf sedang berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian BUMN terkait kebijakan ini.

"Kebijakan ini akan disampaikan Menko Perekonomian melalui koordinasi Kementerian BUMN. Dan Kementerian BUMN akan menugaskan beberapa BUMN-BUMN untuk menyediakan vaksin Gotong Royong seiring pembukaan Bali," ucapnya.

Perkuat kolaborasi dengan Inggris

Sampai saat ini, kata Sandiaga, pihaknya sedang berusaha mempersiapkan Bali untuk menyambut kedatangan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Terlebih, Inggris merupakan salah satu negara Eropa yang menjadi pasar pariwisata Bali.

"Di awal masa jabatan saya, kunjungan wisatawan ke Bali hanya 2.000 kunjungan per hari. Saat ini angka tersebut sudah naik ke angka 10 ribu kunjungan per hari. Namun demikian angka ini tergantung pada angka penyebaran COVID-19," tuturnya.

Sandiaga mengatakan saat ini sudah 60 persen masyarakat Bali menerima dosis pertama dari vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Sandiaga pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Inggris yang sudah bekerja sama menyediakan pasokan vaksin AstraZeneca dan target kami pada akhir Juli 2021 sudah 70 persen masyarakat Bali yang menerima vaksinasi.

Selain itu, Sandiaga juga mengajak perusahaan-perusahaan Inggris untuk menanamkan investasi di Bali. Terutama di bidang energi baru dan terbarukan untuk mewujudkan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Kami juga butuh lebih banyak investasi, tidak hanya di sektor pariwisata namun juga di sektor ekonomi kreatif. Terutama terkait keberlanjutan lingkungan dengan menyediakan energi baru dan terbarukan yang bersih di Bali karena kita punya target pada 2030, Bali akan menjadi daerah yang bebas energi pembakaran," katanya.