JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa hingga 15 Juni 2021 pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dirilis oleh pemerintah telah mencapai nilai Rp116,26 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan jumlah tersebut terdiri dari Rp40,80 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO).
“Bank Indonesia juga melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana sebagai bagian dari sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk pendanaan APBN 2021,” ujarnya dalam konferensi pers virtual usai Rapat Dewan Gubernur pada Kamis, 17 Juni.
Menurut Perry, langkah yang ditempuh oleh bank sentral merupakan bagian dari kebijakan moneter yang akomodatif guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Memperhatikan berlanjutnya dinamika terkini di global maupun domestik, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam catatan VOI, jumlah pembelian SBN oleh BI tercatat terus meningkat seiring dengan masih berlakunya Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia tentang Skema dan Mekanisme Koordinasi Pembelian SBN oleh Bank Indonesia di Pasar Perdana.
Hingga April 2021, SBN yang dibeli oleh BI tercatat sebesar Rp101,91 triliun yang terdiri dari Rp28,33 triliun pembelian lewat mekanisme lelang utama, dan Rp73,58 triliun melalui cara Greenshoe Option (GSO).
Adapun serapan SBN oleh Bank Indonesia pada sepanjang 2020 diketahui mencapai nilai yang cukup fantastis, yakni Rp601,7 triliun.