Terungkap, Mantan Menteri BUMN Ini Sebut Penunjukan Bos Garuda Indonesia Rawan Intervensi
Ilustrasi (Foto: Dok. Garuda Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2004-2007 Sugiharto mengatakan pengangkatan para petinggi Garuda Indonesia menjadi suatu hal yang cukup krusial dalam menentukan langkah perusahaan selanjutnya.

Menurut dia, penunjukan petinggi di perusahan pelat merah tersebut dinilai kerap diwarnai dengan sejumlah celah tertentu.

“Pemilihan komisaris dan direksi Garuda Indonesia sering kali tidak sesuai dengan best practice (cara terbaik) sebagai sebagai sebuah world class company,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual Menyelamatkan Garuda pada Selasa, 8 Juni.

Menurut dia, hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap langkah perseroan dalam membuat keputusan strategis terutama dalam kaitannya dengan aktivitas bisnis.

“Oleh karena itu maka potensi intervensi selalu ada,” tuturnya.

Sugiharto menambahkan, gesekan yang biasa terjadi antara principle (pemerintah) dengan manajemen merupakan masalah yang bersifat sistemik dan hampir terjadi pada seluruh perusahan negara di dunia

“Kalau bisa memilih CEO yang benar dan mampu memitigasi intervensi dari aspek nonkorporasi maka pemimpin tersebut dipastikan akan membawa perusahaan ke jalur keberhasilan,” tegasnya.

Sugiharto lantas memberikan contoh saat dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN dan menunjuk 10 CEO terbaik yang akhirnya bisa meningkatkan kapitalisasi market hingga dua sampai tiga kali lipat.

“Saya kemudian men-challenge mereka untuk tidak terlalu didikte oleh politisi dan ini berhasil. Bukti nyatanya adalah ketika saya memilih CEO terbaik Bank Mandiri yang hampir kolaps namun berhasil keluar dari kesulitan dan menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia,” jelasnya.

Untuk itu Sugiharto mendorong pemerintah untuk bisa menempatkan orang yang tepat pada perusahaan negara agar bisa bekerja secara profesional.

“Harus ada orang yang berani melawan arus,” imbuhnya.

Kemudian saat memilih CEO BUMN, sambung dia, sebaiknya diupayakan membentuk sebuah “dream team” dari jajaran petinggi perusahaan tersebut agar terjadi keseiramaan kerja guna hasil yang maksimal.

“Saya sudah membuktikan bahwa 10 CEO terbaik yang saya pilih bisa meningkatkan nilai perusahaan berkali lipat,” tutup Sugiharto.