Masyarakat Aceh Diminta Jangan Panik Soal Migrasi Sistem Bank Syariah Indonesia
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan siap mengintegrasikan sistem operasional layanan di wilayah Aceh yang akan berlangsung pada 7 Juni dan meminta masyarakat tidak perlu panik dalam proses penyatuan sistem tersebut.

"Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik, karena Integrasi sistem ini bertujuan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan standarisasi model operasional serta layanan di seluruh outlet BSI di Aceh," kata Wakil Direktur Utama I BSI, Ngatari di Banda Aceh, dikutip dari Antara, Senin 7 Juni.

Ia menjelaskan integrasi yang dilakukan di Aceh merupakan yang keempat dan penyatuan tersebut merupakan komitmen perusahaan mendorong pengembangan keuangan syariah dan meningkatkan literasi masyarakat.

Ia mengatakan proses migrasi di Aceh ini akan dilaksanakan secara maksimal dan akan meminimalisir berbagai kendala yang pernah terjadi pada daerah sebelumnya.

"Artinya, berbagai upaya telah kita siapkan dengan baik dan Insyaallah di Aceh akan berjalan dengan lancar," katanya.

Regional CEO BSI Aceh Nana Hendriana mengatakan Proses integrasi Sistem Operasional dan layanan di Aceh merupakan salah satu dari proses roll out BSI.

Dalam proses integrasi sistem operasional layanan ini, selain fokus ke layanan ke nasabah, BSI juga tetap berusaha menjaga compliance dalam proses migrasi.

"BSI juga telah mempersiapkan teknis untuk mengoptimalkan dan mempercepat layanan migrasi di wilayah Aceh. Integrasi sistem operasional dan layanan akan ditandai dengan proses auto migrasi yang akan dilakukan pada 7 Juni 2021," katanya.

Ia mengatakan penyatuan sistem layanan di Aceh ini mencakup migrasi rekening nasabah, kartu ATM, hingga mobile dan internet banking. Perseroan pun menjamin proses tersebut mengedepankan kenyamanan dan keamanan data nasabah.

Ia menambahkan dalam proses migrasi tersebut pihaknya juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.