Bank Syariah Indonesia Sukses Himpun Laba Rp742 Miliar pada Kuartal I 2021
Jajaran petinggi Bank Syariah Indonesia (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) membukukan laba bersih sebesar Rp742 miliar pada sepanjang kuartal I 2021. Torehan itu tumbuh 12,85 persen year-on-year (y-o-y) dibandingkan dengan kuartal I 2020.

“Dampak COVID-19 masih terasa berat, tetapi kami yakin dengan berbagai kebijakan stimulus dari pemerintah bisa meningkatkan perekonomian secara nasional,” ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam paparan kinerja yang disiarkan secara virtual, Kamis, 6 Mei.

Dia menambahkan, sejumlah insentif di bidang perekonomian digelontorkan oleh negara dinilai cukup memiliki pengaruh terhadap akselerasi pemulihan ekonomi.

“Misalnya untuk sisi mortgage perumahan yang efektif menumbuhkan demand di bidang bisnis properti. Lalu, pada sisi pembiayaan kendaraan bermotor melalui insentif PPnBM juga berperan untuk menumbuhkan kinerja,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hery menjelaskan bahwa torehan positif pada tiga bulan pertama tahun ini ditopang oleh sektor pembiayaan yang naik 14,7 persen y-o-y menjadi Rp159,07 triliun dari sebelumnya Rp138,64 triliun.

Moncernya fungsi intermediasi tersebut dibarengi oleh kemampuan perseroan dalam menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non-financing loan/NPF) secara gross menjadi 3,09 persen dari periode Maret 2020 yang sebesar 3,35 persen. Sementara, untuk NPF secara nett tercatat membaik dari 1,57 persen menjadi 0,92 persen.

Kinerja apik itu berdampak pada jumlah aset yang dihimpun menjadi Rp234,43 triliun pada akhir kuartal I 2021 dari sebelumnya sebesar Rp208,10 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk sisi likuiditas, disebutkan bahwa bank syariah terbesar di Indonesia itu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp205,51 triliun hingga triwulan pertama tahun ini, atau melesat 14,3 persen dari triwulan pertama tahun lalu dengan Rp179,79 triliun.

DPK tersebut didominasi oleh dana murah tabungan dengan jumlah Rp88,05 triliun, diikuti kemudian deposito Rp85,66, dan giro Rp36,16 triliun.

Lalu, bank dengan kode emiten BRIS itu juga turut aktif menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dengan catatan hingga kuartal I 2021 sebesar Rp35,91 triliun atau sekitar 22,63 dari komposisi seluruh pembiayaan yang dilakukan oleh perseroan.

Capaian itu meningkat dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp34,99 triliun atau 22,4 persen dari komposisi pembiayaan seluruh sektor.

“Mudah-mudahan ini adalah awal yang baik untuk BSI, dan selanjutnya kami bisa tumbuh lebih bagus lagi di masa depan,” tutup Hery.