JAKARTA - Pengelola bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mencatatkan rugi sebesar Rp445,83 miliar pada tahun 2020. Padahal di 2019, CGV masih meraup laba Rp83,34 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan CGV yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 28 Mei, pendapatan bersih Graha Layar Prima di tahun 2020 tercatat sebesar Rp255,83 miliar. Capaian itu turun 81,91 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,41 triliun, dengan rugi per saham dasar Rp510.
Jika dirinci, pendapatan bersih CGV terdiri atas bioskop, makanan dan minuman, acara-acara dan iklan, serta lisensi dan jasa manajemen. Bioskop menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp160,79 miliar atau anjlok signifikan dari sebelumnya Rp887,13 miliar.
Kemudian, makanan dan minuman tercatat Rp64,07 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp358,41 miliar, acara-acara dan iklan tercatat Rp30,85 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp168,14 miliar, serta lisensi dan jasa manajemen tercatat Rp102,42 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp900,30 juta.
BACA JUGA:
BLTZ mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di tahun 2020 menjadi Rp323,19 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp872,73 miliar, beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp218,96 miliar dari sebelumnya Rp391,75 miliar. Beban lain-lain mengalami kenaikan menjadi Rp106,03 miliar dari sebelumnya pendapatan lain-lain Rp7,23 miliar.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat Rp93,50 miliar, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp117,41 miliar, dan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat Rp182,44 miliar.
Graha Layar Prima mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,63 triliun dan ekuitas sebesar Rp796,35 miliar. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp2,43 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp1,91 triliun.