JAKARTA - Pengelola jaringan bioskop CGV, PT Graha Layar Prima Tbk, mengumumkan bahwa mereka telah melakukan amandemen atas Perjanjian Pinjaman dengan The Korea Development Bank (KDB). Dalam amandemen itu, perusahaan berkode emiten BLTZ itu meminta perpanjangan periode jatuh tempo pembayaran utang dari bank asal Korea Selatan tersebut.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 19 Oktober, disebutkan bahwa amandemen tersebut menyangkut perubahan jumlah fasilitas pinjaman dari KDB yang sebelumnya adalah 10 juta dolar AS, menjadi 9 juta dolar AS (Rp132,3 miliar dengan kurs Rp14.700 per dolar AS).
"Karena perseroan sudah membayar fasilitas pinjaman sebesar 1 juta dolar AS," tulis manajeman CGV.
Perseroan juga menjelaskan, periode jatuh tempo pembayaran utang CGV kepada KDB adalah Oktober 2020 ini. Namun pihak CGV meminta perpanjangan jatuh tempo setahun lagi, atau sampai dengan Oktober 2021.
Fasilitas pinjaman KDB kepada CGV senilai 10 juta dolar AS ini diumumkan pada 8 Oktober 2019. Adapun dokumen jaminan untuk perolehan fasilitas pinjaman adalah Corporate Guarantee dari CJ CGV selaku pemegang saham pengendali perseroan.
"Tujuan dari pinjaman adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja perseroan," jelas manajemen CGV.
Sebagai informasi, kinerja keuangan CGV hancur lebur di semester I 2020 akibat pandemi COVID-19. CGV hanya meraih pendapatan Rp233,84 miliar di semester I 2020, anjlok 191,81 persen dari Rp682,39 miliar pada semester I 2019.
BACA JUGA:
Pendapatan dari bioskop turun 205,93 persen dari sebelumnya Rp444,09 miliar menjadi Rp145,16 miliar pada semester I 2020. Pendapatan dari makanan dan minuman juga hanya menyumbang Rp60,37 miliar, pendapatan acara dan iklan sebesar Rp28,20 miliar, dan pendapatan dari lisensi dan jasa manajemen berkontribusi Rp87,42 juta.
Alhasil, CGV harus menanggung rugi bersih sebesar Rp185,46 miliar pada semester pertama tahun ini. Padahal, pada periode yang sama di tahun 2019, CGV meraih laba bersih Rp41,10 miliar.
Jaringan bioskop PT Graha Layar Prima Tbk terdiri dari CGV Cinemas dan Blitztheater. Setelah seluruh jaringan bioskopnya tutup sejak Maret 2020 lalu, akhirnya pihak CGV membuka enam bioskopnya di Kota Bandung.
Sementara, untuk ibukota, pihak CGV masih menanti kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. CGV udah mengajukan izin ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk pembukaan bioskop kembali.
Jika Pemprov DKI sudah menerima surat pengajuan, maka mereka akan berkunjung sekaligus meninjau kesiapan jaringan bioskop CGV di DKI Jakarta. Setelah itu, Pemprov DKI akan memberikan assesment dan akan memberi rekomendasi apakah diizinkan buka atau tidak.