Bagikan:

JAKARTA - Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok KemenkopUKM, Ari Anindya Hartika mengatakan ada beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19.

"Pertama memberikan kemudahan perizinan usaha, kedua pengembangan kemitraan strategis UMKM kepada perusahaan besar, ketiga perluasan pasar dan ruang partisipasi UMKM kepada proyek infrastruktur publik," kata Ari dalam Dialog Produktif bertema Geliat Digitalisasi UMKM, yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Rabu 19 Mei.

Pemerintah dalam hal ini KemenkopUKM kini terus fokus dalam digitalisasi UMKM sebagai salah satu pilar untuk memajukan sektor ini.

"Mendorong sektor informal menjadi formal, mendorong UMKM ke dalam rantai pasok, serta transformasi wirausaha produktif. Saya kira itulah strategi kita untuk mendorong UMKM untuk masuk ke ekosistem digital," ujarnya.

Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita, Sarah Diana Oktavia mengatakan pandemi virus corona memaksa semua pelaku usaha untuk melakukan transformasi ke arah digital. Menurutnya, pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal.

"Permintaan masyarakat di digital juga membesar selama pandemi," ujarnya. 

Co-Founder & Commisioner Investree, Amiruddin mengatakan beberapa sektor usaha memang tumbuh di tengah pandemi virus corona. Mereka pun memanfatkan ruang digital untuk memasarkan produknya. 

"Memang kita telah amati ada pergerakan di sektor-sektor tertentu seperti misalnya logistik, kesehatan, atau e-commerce, yang memang tumbuh memanfaatkan digitalisasi," ujarnya. 

Selain digitalisasi, Amiruddin mengingatkan ada hal-hal nondigital yang perlu dimiliki juga oleh pelaku UMKM seperti, kemampuan untuk meningkatkan penjualan, mengefisienkan operasi, dan akses kepada permodalan.

Menurut Operation & Partnership Management Telkomsel Roy Krisdianto, perlu ada mindset yang diubah agar pelaku UMKM Indonesia bisa maju dan berkembang.

"Rata-rata rentang usia pengusaha UMKM kita memang di usia yang tidak muda lagi, memang masih banyak yang takut dengan komputer atau bahkan pembayaran digital. Kadang-kadang itu yang menjadi masalah. Jika ingin UMKM kita besar, pemuda kita perlu diedukasi kewirausahaan, sehingga lebih berani untuk berjualan di ekosistem digital," katanya.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. Lebih dari 60 persen PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90 persen tenaga kerja diserap oleh UMKM.