Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sepanjang kuartal II 2021 akan berada pada level 7 persen.

Nada optimisme tersebut dia sampaikan saat menggelar Talkshow secara virtual bertajuk Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus COVID-19 Pasca Libur Lebaran, Sabtu, 15 Mei.

Menurut dia, sejumlah indikator pemulihan sudah mulai nampak saat ini, diantaranya adalah perbaikan angka pertumbuhan dalam empat kuartal terakhir.

“Meski masih dalam minus 0,74 persen pada kuartal I 2021, namun tren terus positif dengan membentuk kurva V dan diharapkan bisa mencapai 7 persen pada kuartal II 2021,” katanya.

Hal lain yang dia paparkan adalah soal kenaikan angka purchasing manufacturing indeks (PMI) dan indikator daya beli yang ditunjukan oleh perbaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

“Dari aktivitas ekspor dan impor juga sudah kembali membaik,” tegasnya.

Selain itu, asumsi lain yang dia lontarkan adalah inisiatif pemerintah untuk menggenjot sektor penyerapan anggaran fiskal.

“Belanja pemerintah juga positif,” imbuhnya.

Kemudian, sektor industri juga membuat keyakinan untuk meraih hasil positif pada trimester kedua tahun ini menjadi semakin nyata.

“Dengan adanya PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) ditanggung pemerintah ini menunjukan hasil yang bagus dengan terjadi kenaikan (penjualan mobil) yang tinggi,” jelasnya

Lebih lanjut, Airlangga memprediksi bahwa dalam beberapa waktu ke depan harga berbagai komoditas unggulan bakal terus merangkak naik dan hal ini berperan penting dalam mendongkrak perekonomian nasional.

“Harga komoditas akan mendorong perbaikan ekonomi, seperti sawit, nikel, karet, dan batubara,” sebut dia.

Guna menjaga momentum pertumbuhan ini, Airlangga menyarankan masyarakat untuk membatasi mobilitas yang tidak perlu pasca lebaran tahun ini agar penyebaran COVID-19 tidak terjadi.