Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh di atas lima persen pada tahun ini.

Keyakinan tersebut berasal dari capaian tahun sebelumnya, di mana saat masa Pandemi COVID-19 pada kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi sempat menyentuh level 7 persen.

"Saat tersebut kita mampu tahun kedua dongkrak pertumbuhan ekonomi dalam satu kuartal 7 persen," kata Airlangga dalam acara Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58, Kamis, 25 Juli.

Meski dilanda pandemi, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga di kisaran 5 persen, bahkan jauh lebih baik dibandingkan negara lain.

"Nah, sekarang kita bisa me-maintenance pertumbuhan ekonomi di 5 persen dan tentu kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi tinggi itu sesuatu hal yang memungkinkan," ujarnya.

Airlangga mengatakan Indonesia mengalami kesulitan mampu menghadapi berbagai dampak pandemi mulai dari kesehatan, sosial, hingga ekonomi.

Pada saat masa Pandemi COVID-19, cerita Airlangga, kebijakan untuk menjaga perekonomian domestik dengan cara memperlebar defisit APBN dari batasan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara.

"Di mana dalam COVID-19 tentu tantangan menjadi luar biasa karena seluruh dunia tidak punya referensi dan yang dihadapi betul adalah masalah kesehatan, masalah kesejahteraan, masalah supply chain untuk industri dan masalah pertumbuhan ekonomi dan untuk pertama kali kita melakukan upaya penanganan dengan cara tidak biasa keluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dan melebarkan defisit anggaran," pungkasnya.