Kemenparekraf Mulai Perketat Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata, Sandiaga Uno: Kembali Lagi Masyarakat Harus Sadar Diri
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah serta memastikan sekaligus memantau destinasi wisata menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin saat libur Lebaran.

"Pemantauan kesiapan destinasi wisata di masing-masing wilayah lokal kami terus koordinasi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Mei.

Seperti diketahui, Lebaran tahun ini pemerintah memutuskan untuk melarang mudik guna menekan penyebaran COVID-19. Namun untuk kegiatan wisata lokal, masih diperbolehkan dengan catatan tetap memperhatikan data-data yang ada.

Keputusan ini berada sepenuhnya di bawah kewenangan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dengan juga melihat aglomerasi yang ditetapkan. Untuk itu, Sandiaga mendorong pelaku usaha, baik destinasi wisata ataupun sentra ekonomi kreatif untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

"Seperti di DKI Jakarta yang telah mengeluarkan kebijakan bagi destinasi wisata yang buka, kapasitasnya dibatasi maksimal 30 persen dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tuturnya.

"Kami akan berkoordinasi dan juga melakukan pemantauan. Seperti besok saya akan mengunjungi Ancol dan beberapa destinasi lain agar mereka menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat," lanjutnya.

Lebih lanjut, Sandiaga sangat berharap protokol kesehatan yang ketat ini dapat dijaga agar destinasi dan sentra ekonomi kreatif tidak menjadi pemicu klaster baru. "Jadi kembali lagi pada diri kita sendiri. Pemerintah akan memantau, juga akan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19," tuturnya.

"Tapi kembali lagi pada masyarakat sendiri yang harus sadar. Kewaspadaan harus ditingkatkan dan masyarakat juga bisa mengawasi," ujarnya.

Terkait travel corridor arrangement, Sandiaga mengatakan persiapan terus dilakukan sambil memantau situasi pandemi COVID-19 di Batam dan Bintan serta zona Bali. Kemenparekraf juga secara aktif berkoordinasi secara intensif lintas K/L serta melakukan monitoring dan evaluasi dengan unsur pemda di tiga zona tersebut.

"Semua isu dipetakan secara rinci, mana yang menjadi kewenangan K/L dan Pemda untuk diselesaikan sebagai bentuk aspek penawaran dan diplomasi dengan negara fokus pasar sebagai aspek permintaan," jelasnya. 

Dari hasil monitoring dan evaluasi sementara yang dilakukan, kata Sandiaga, kawasan wisata Bintan Resort Cakrawala di Lagoi Bintan saat ini memenuhi kriteria aman dengan tingkat risiko rendah. Positivity rate di bawah 5 persen, juga merupakan kawasan enclave dan tidak bersinggungan langsung dengan penduduk.

Sistem protokol kesehatan yang baik, terdapat pembagian zonasi dalam kawasan, dan dukungan layanan kesehatan yang sangat memadai.

Sandiaga memasang target bulan Juni atau Juli akan terwujudnya konsep travel bubble. Namun perlu digarisbawahi, hal ini perlu didukung data pandemi COVID-19 di masing-masing daerah benar-benar terkendali.

"Kita ingin travel bubble ini dilakukan berbasis fakta dan data," katanya. 

"Insyaallah, selesai Lebaran Idulfitri 1442 H akan kami sampaikan lebih lanjut, karena tim monev kami di lapangan sedang terus bekerja dan akan memberikan update rekomendasi berbasis data dan fakta untuk pembukaan bubble tourism ini," ujarnya.