JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan lah infrastruktur tambahan dalam dalam membangun destinasi wisata super prioritas, namun menjadi infrastruktur utama.
"Begitu kita mendarat di 5 destinasi super prioritas, kita akan menyalakan smartphone kita dan kita akan sangat bergantung terhadap coverage sinyal. (Kami juga membicarakan) bagaimana big data bisa digunakan untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 18 Januari.
Sandi sapaan akrabnya mengatakan pemerintah harus bergerak cepat karena pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling terdampak dari pandemi COVID-19.
"Sekarang ini (pariwisata) adalah sektor yang menghidupi 34 juta masyarakat Indonesia dan paling terdampak oleh pandemi COVID-19," tuturnya.
Sandiaga juga mendorong protokol kesehatan dijalankan di seluruh destinasi wisata tak hanya lima destinasi super prioritas.
BACA JUGA:
"Kita mendorong protokol kesehatan yang sangat ketat dan disiplin dan juga bagaimana kita mendorong CHSE yaitu clean health safe environment di dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengemukakan kolaborasi antara kementeriannya dengan Kemenparekraf sangat penting untuk mempercepat upaya pemulihan di sektor parekraf.
"Kami akan mengajak operator seluler untuk menyelesaikan secara simultan pembangunan TIK khususnya di wilayah komersial. Nantinya, pada tahun 2022 jaringan telekomunikasi atau ketersediaan sinyal di wilayah administratif dan pemukiman penduduk bisa terlaksana," kata Johnny.
Sekadar informasi, pemerintah telah menetapkan 5 destinasi wisata super prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.