Strategi Sandiaga Uno Lindungi UMKM dari Ekonomi yang 'Gelap'
Sandiaga Uno (Foto via Kementerian)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui pentingnya UMKM dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi resesi pada 2023.

"Bapak Presiden selalu menyampaikan bahwa saat ini ekonomi sekarang sedang sulit dan tahun depan gelap. Kita harus definisikan gelap itu apa. Gelap itu didefinisikan bergejolak, khawatir dengan keadaan di sekitar kita," ujar Sandiaga Uno, Minggu 16 Oktober.

Ia menyebutkan pentingnya upaya untuk menghadapi situasi yang tidak pasti tersebut dengan mengetahui berbagai macam resiko yang ada.

"Cara mengatasinya dalam kegelapan itu potensi apa yang akan kita hadapi seperti industri 4.0 dan black swan event. Votality ini membuka ruang untuk hal-hal tidak terduga atau tidak jelas. Kita harus paham jika gelap harus menyalakan pelita untuk pariwisata dengan mengetahui resiko dan tantangan perekonomian," ungkap Sandiaga Uno.

Ia mengemukakan salah satu untuk meminimalisir resiko tersebut adalah dengan menguatkan sektor UMKM.

"Pandemi COVID-19 sudah transisi, harus ada penguatan, karena 97 persen lapangan kerja itu dari UMKM maka Kemenparekraf memperkuat sektor UMKM," tegas Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengungkapkan situasi tidak pasti disebabkan karena adanya krisis energi dan pangan yang berasal dari geo politik global.

"Kedua adalah faktor geo politik yang dipicu situasi di Eropa dan krisis energi dan pangan yang ada di depan mata. Kita harus mengantisipasi ada ketimpangan global yang harus kita sikapi dan ruang stimulus fiskal yang kita gunakan untuk COVID-19 kita transisi ke pertumbuhan yang berkelanjutan dengan energi baru dan terbarukan," kata Sandiaga.

Ia menyebutkan para pelaku sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga perlu berdaptasi dengan tren sektor pariwisata saat ini.

"Tren baru dalam pariwisata pasca pandemi COVID-19 berubah total, tren pariwisata global jangka menengah dan panjang menghadirkan konsep personalisasi, kustomisasi, lokal, dan lebih kecil dalam jumlah. Penggunaan Virtual Intelligence dan Big Data, Remote Working, perubahan rantai pasok global menuju green recovery. Kita harus memahami kegiatan berkelanjutan harus diutamakan," lanjutnya.

Kemenparekraf, kata Sandiaga Uno, selain melihat jumlah turis yang datang kini juga mengedepankan kualitas wisata yakni dengan memastikan turis yang datang berdampak besar untuk sektor Parekraf lokal.

"Kita akan dorong inovasi, adaptasi, kolaborasi dalam sektor Parekraf kita. Dulu kita hanya menghitung jumlah kunjungan wisatawan, kita tidak terlalu peduli dengan lama mereka tinggal dan dampak terhadap masyarakat sekitar seperti apa, sekarang kita memikirkan dampak terhadap kehidupan lokal," ungkap Sandiaga Uno.

Upaya tersebut, kata Sandiaga Uno, berbuah manis dengan semakin meningkatnya indeks pariwisata Indonesia selama beberapa waktu terakhir.

"Selama 18 bulan terakhir kita melakukan transisi dan indeks pariwisata Indonesia loncat 8 peringkat mengalahkan Malaysia dan Vietnam. Karena kita memiliki destinasi wisata alam dan budaya, serta kebijakan prioritas dan pendekatan pariwisata yang inklusif," jelas Sandiaga Uno.

Kemenparekraf, kata Sandiaga Uno, telah menggelontorkan berbagai program untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif seperti desa wisata, destinasi super prioritas yang diharapkan dapat menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan pada 2024.

"Harapannya agar kesejahteraan dan pendapatan masyarakat meningkat, menghapus kemiskinan dan memupuk rasa cintai cinta tanah air dan mengangkat citra bangsa dengan beragam destinasi wisata di seluruh daerah di Indonesia," ucap Sandiaga Uno.

Pertumbuhan dan akselerasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terus didorong Kemenparekraf dengan mengutamakan inovasi, digitalisasi, serta pemberdayaan yang berkelanjutan.

"Kami akan mengedepankan kebijakan inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan, sehingga apa yang sudah dilakukan sejak 8 tahun terakhir ini bisa terus dilanjutkan oleh pemimpin yang terpilih di 2024," pungkas Sandiaga Uno.