JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA akan menawarkan sejumlah aset jalan tol kepada investor melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign Wealth Fund (SWF). Karena itu WIKA mulai menyisir proyek-proyek yang akan ditawarkan. Rencananya aset yang ditawarkan berupa ruas jalan tol lama atau baru yang dimiliki emiten pelat merah itu.
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito mengatakan LPI menjadi penyemangat bagi Perseroan untuk mempercepat pengadaan proyek. Tak hanya itu, LPI diharapkan mampu menjadi pendorong percepatan pengerjaan infrastruktur di dalam negeri.
"Dengan ada LPI ini menjadi penyemangat kami untuk bisa membangun infrastruktur Indonesia, ini tentunya kami sudah mempersipkan. Satu adalah jalan tol, kebetulan ada beberapa jalan tol yang sedang kita kerjakan maupun yang sudah kita kerjakan. Kita ingin sebagian bersama-sama dengan LPI atau INA," katanya, dalam Webinar Indonesia Muda Club, Jumat, 7 Mei.
Agung menyebut ruas tol yang kemungkinan akan masuk dalam LPI adalah tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan Manado-Bitung. Menurut Agung, penawaran kedua aset negara tersebut untuk menambah modal operasional perusahaan.
Lebih lanjut, Agung mengatakan pihaknya sudah mulai mengklasifikasi sejumlah aset yang dimiliki untuk masuk ke lembaga investasi negara. Meski begitu, manajemen belum memutuskan aset mana saja yang akan ditawarkan kepada investor.
BACA JUGA:
Saat ini, manajemen sudah melakukan tahap evaluasi bersama sejumlah pihak berwenang terkait pemetaan aset untuk dimasukan ke LPI. Rencananya, dalam waktu dekat ini keputusan akan disampaikan manajemen.
"Kami belum memutuskan yang mana, tapi kami punya gambaran adalah proyek lama kami, ada sebagian yang akan kita ajukan ke sana. Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung yang sudah jadi. Ini sedang tahap evaluasi mudah-mudahan ini selesai dan bisa diajak kerja sama. Kita tawarkan ke LPI, baik tol lama atau tol baru," ucapnya.
Lebih lanjut, Agung meyakini, transaksi tersebut akan menambah dana perusahaan untuk dijadikan modal bagi proyek lain yang akan digarap.
Sekadar informasi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyiapkan beragam strategi agar mampu bertahan menghadapi pandemi pada tahun lalu. Meski mengalami kesulitan, perusahaan pelat merah ini menegaskan pihaknya tidak melakukan PHK karyawan.
Tak hanya itu, tahun lalu WIKA juga mengaku tak mencari laba dan proyek besar. Pihaknya hanya ingin bertahan dengan melakukan beberapa strategi. Salah satunya melakukan stresing test.
Untuk 2021, Wijaya Karya telah menyiapkan beberapa strategi khusus, seperti investasi di sektor industri dan mineral. Hal ini dilakukan karena sektor tersebut belum banyak dilirik perusahaan lain.