JAKARTA - Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera terus dikebut. PT Hutama Karya (Persero) atau HK mencatat nilai investasi koridor Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Betung - Jambi - Pekanbaru mencapai Rp208 triliun. Adapun, nilai ini untuk pembangunan dua jalur.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan perseroan juga menyiapkan pembangunan ruas Betung-Jambi-Pekanbaru dengan skema lain yakni ruas tol JTTS tersebut hanya dibangun 2 kali 1 jalur. Budi berujar jika skema ini yang dipakai, maka nilai investasi tidak akan mencapai Rp200 triliun.
"Jadi saya sebutkan di depan, jalur Betung - Pekanbaru itu kalau dibangun dengan 2 jalur itu memerlukan dana Rp208 triliun. Tapi kalau dibangun 2 kali 1 jalur sesuai dengan kondisi lalu lintas di sana sekarang, itu hanya butuh dana Rp147 triliun," tuturnya dalam Webinar Indonesia Muda Club, Jumat, 7 Mei.
Budi berujar pendanaan ruas Betung - Jambi - Pekanbaru belum difinalisasi pemegang saham. Sebab, saat ini sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju tengah membahas pembiayaan pembangunan berdasarkan kedua skema tersebut.
BACA JUGA:
Meski begitu, kata Budi, Hutama Karya sebagai BUMN kaya yang dipercaya pemerintah sebagai kontraktor sudah menyiapkan rancangan dasar (basic design) koridor tersebut.
"Dari Betung-Pekanbaru kita sebut jalur Betung, yang sekarang sedang disiapkan pemerintah tentang sumber pendanaan. Karena ini sangat besar sekali yang diperlukan," ucapnya.
Kata Budi, saat ini sebanyak 513 km Tol Trans Sumatera dari 7 ruas telah beroperasi. Sementara, sepanjang 550 km tol dalam tahap pembangunan yang ditargetkan operasi awal tahun 2023 mendatang.
Sebagai informasi, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terdiri dari koridor utama (backbone) sepanjang 2.069 km dan koridor pendukung (sirip) 919 km, yang ditargetkan akan beroperasi sepenuhnya pada tahun 2024.