Buruh Pan Brothers Demo Bakar Ban Buntut THR Dicicil, Wadirut Anne Patricia: Ada Hal-Hal yang Belum Mereka Pahami
Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto. (Tangkap layar Youtube Gates Institute)

Bagikan:

JAKARTA - Ribuan pekerja PT Pan Brothers Tbk (PBRX) di pabrik Boyolali, Jawa Tengah, melakukan aksi demonstrasi jelang Lebaran 2021. Aksi ini dilatarbelakangi karena mereka mendapatkan informasi jika gaji mereka bulan ini akan dicicil dua kali. Selain itu pemberian tunjangan hari raya (THR) dengan cara dicicil.

Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto angkat bicara mengenai aksi demonstrasi tersebut. Ia tidak menampik soal protes buruh terkait langkah perusahaan yang bakal mencicil THR hingga delapan kali. Namun, ia membantah jika gaji tidak dibayarkan dengan cara dicicil.

Anne mengatakan saat ini perseroan menghadapi tantangan likuiditas yang ketat. Perseroan harus membagi arus kas dengan membayar kewajiban ke bank dan supplier, berikut dengan gaji dan THR yang harus dibayarkan kepada para pekerja.

"Likuiditas kami ketat. Karena fasilitas LC di perbankan turun 90 persen, tinggal 10 persen. Jadi kami harus berbagi dengan pembayaran supplier. Mengenai hal perbankan ini, pekerja kami tidak mengerti," katanya kepada VOI, Rabu, 5 Mei.

Di tengah kondisi likuiditas yang ketat akibat pandemi, Anne mengatakan perseroan harus memutar otak agar roda bisnis PBRX tetap berjalan. Sebab, jika supplier tidak dibayar tepat waktu akan berdampak pada produksi. Selain itu, keputusan pembayaran THR dicicil untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

"Pan Brothers sanggup membayar THR, asal dicicil, enggak bisa full. THR nantinya semua akan dibayarkan," tuturnya.

Anne mengatakan saat ini manajemen dan karyawan sudah menemukan upaya terbaik mengatasi masalah tersebut. Setelah perseroan menjelaskan masalah yang terjadi di perusahaan.

"Jadi intinya memang harusnya kita terbuka soal perbankan. Karena untuk pekerja kita bisa dipahami, Pan Brothers full operation kok masih membayar THR bertahap dan kami akhirnya terbuka ke seluruh pekerja. Semoga ini bisa dipahami semuanya," katanya.

Sebelumnya, saat aksi demonstrasi berlangsung para buruh semula hanya berada di lingkup perusahaan saja. Namun kemudian, mereka bergerombol di jalan depan perusahaan. Mereka terus menyuarakan tuntutan pembayaran gaji bulan April 2021  yang harus diterimakan awal bulan Mei ini. Para buruh juga dikabarkan membakar kaos dan baju seragam.

Informasi ini terungkap dalam unggahan video viral di Youtube berdurasi singkat sekitar 0,33 detik yang berisi riuhnya massa buruh yang menyerbu pabrik perusahaan tekstil tersebut.