JAKARTA - Perusahaan garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX) didemo oleh ribuan ribuan pekerja di pabrik Boyolali, Jawa Tengah, jelang Lebaran 2021. Aksi ini dilatarbelakangi karena mereka mendapatkan informasi jika gaji mereka bulan ini akan dicicil dua kali. Selain itu pemberian tunjangan hari raya (THR) dibayarkan dengan cara dicicil.
Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk, Anne Patricia Sutanto angkat bicara mengenai aksi demonstrasi tersebut. Ia tidak menampik soal protes buruh terkait langkah perusahaan yang bakal mencicil THR hingga delapan kali. Namun, ia membantah kalau gaji dibayarkan dengan cara dicicil.
Anne mengatakan saat ini perseroan menghadapi tantangan likuiditas yang ketat. Perseroan harus membagi arus kas dengan membayar kewajiban ke bank dan supplier, berikut dengan gaji dan THR yang harus dibayarkan kepada para pekerja.
"Likuiditas kami ketat. Karena fasilitas LC di perbankan turun 90 persen, tinggal 10 persen. Jadi kami harus berbagi dengan pembayaran supplier. Mengenai hal perbankan ini, pekerja kami tidak mengerti," katanya kepada VOI, Rabu, 5 Mei.
Di tengah kondisi likuiditas yang ketat akibat pandemi, Anne mengatakan perseroan harus memutar otak agar roda bisnis PBRX tetap berjalan. Sebab, jika supplier tidak dibayar tepat waktu akan berdampak pada produksi. Selain itu, keputusan pembayaran THR dicicil untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
"Pan Brothers sanggup membayar THR, asal dicicil, enggak bisa full. THR nantinya semua akan dibayarkan," tuturnya.
Anne mengatakan saat ini manajemen dan karyawan sudah menemukan upaya terbaik mengatasi masalah tersebut. Setelah perseroan menjelaskan masalah yang terjadi di perusahaan.
BACA JUGA:
"Jadi intinya memang harusnya kita terbuka soal perbankan. Karena untuk pekerja kita bisa dipahami, Pan Brothers full operation kok, masih membayar THR bertahap dan kami akhirnya terbuka ke seluruh pekerja. Semoga ini bisa dipahami semuanya," katanya.
Kinerja Pan Brothers
Pan Brothers belum melaporkan kinerja mereka secara full year 2020. Dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PBRX baru melaporkan kinerja mereka per kuartal III 2020.
Pan Brothers berhasil mencatatkan pertumbuhan laba dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatannya hingga periode kuartal ketiga 2020. Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, perusahaan mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 20,59 juta dolar AS, meningkat 32,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan perhitungan kurs Jisdor per 30 September 2020 di angka Rp14.918 per dolar AS, maka laba bersih PBRX per kuartal III 2020 setara dengan Rp307,16 miliar.
Adapun, pendapatan Pan Brothers mampu bertumbuh 6,49 persen secara tahunan menjadi 523,79 juta dolar AS atau sekitar Rp7,81 triliun hingga periode kuartal III 2020.
Meski turun 3,07 persen dibandingkan periode September tahun lalu, penjualan ekspor masih menjadi penopang pendapatan perseroan yakni sebesar 449,59 juta dolar AS, diikuti penjualan lokal yang naik pesat 167,81 persen secara tahunan sebesar 75,40 juta dolar AS sebelum dikurangi retur dan diskon.