Adaro Energy, Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Boy Thohir Ini Raup Laba Rp1,04 Triliun di Kuartal I 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan laba bersih sebesar 71,74 juta dolar AS atau sekitar Rp1,04 triliun di kuartal I 2021. Capaian tersebut menurun 26,9 persen dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 98,17 juta dolar AS.

Dikutip dari laporan keuangan Adaro, Senin 3 Mei, penurunan laba tidak terlepas dari turunnya pendapatan. Perusahaan milik konglomerat Garibaldi (Boy) Thohir ini membukukan pendapatan senilai 691,97 juta dolar AS, menurun 7,79 persen dari pendapatan di kuartal pertama 2020 yang sebesar 750,46 juta dolar AS.

Secara rinci, pendapatan Adaro didominasi oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga, yakni penjualan ke pasar ekspor sebesar 512,294 juta dolar AS dan pasar domestik senilai 140,35 juta dolar AS. Jasa pertambangan kepada pihak ketiga menghasilkan pendapatan 22,34 juta dolar AS.

Sementara penjualan batubara kepada pihak berelasi di pasar domestik hanya 6,91 juta dolar AS. Adapun pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10 persen dari total pendapatan yakni kepada TNB Fuel Services Sdn. Bhd. senilai 120,25 juta dolar AS.

Namun, Adaro berhasil menekan sejumlah bebannya sepanjang kuartal pertama. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 9 persen dari semula 552,06 juta dolar AS menjadi 502,19 juta dolar AS.

Beban usaha juga menurun 25 persen menjadi 45,90 juta dolar AS. Meski begitu, beban lain-lain terpantau naik, dari sebelumnya 8,74 juta dolar AS menjadi 10,29 juta dolar AS.

Per 31 Maret 2021, jumlah aset Adaro mencapai 6,48 miliar dolar AS, yang terdiri atas liabilitas senilai 2,38 miliar dolar AS dan ekuitas 4,1 miliar dolar AS.

Adapun kas dan setara kas ADRO mencapai 1,19 miliar dolar AS. Angka ini naik dari posisi per 31 Desember 2020 yang hanya 1,17 miliar dolar AS.