JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah di Jakarta pada Rabu jelang siang terkoreksi menjelang pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Fed pada dini hari nanti.
Pada pukul 11.00 WIB, rupiah melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.482 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.
"Dolar AS tampak menguat di awal sesi Rabu, setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat kembali di pagi hari ini dan tenor 10 tahunnya bergerak di atas level 1,6 persen," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 28 April.
Tetapi, pelaku pasar masih bersikap hati-hati menjelang pengumuman kebijakan The Fed lewat tengah malam nanti, yang diekspektasikan akan kembali bernada dovish atau longgar.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 90,95, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,91.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,622 persen, sama dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Pelaku pasar akan memperhatikan komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell, yang kemungkinan akan menjawab kekhawatiran dan pertanyaan tentang apakah perbaikan kondisi ekonomi membenarkan penarikan pelonggaran moneter.
Namun, analis memperkirakan Powell tetap berpegang pada sikap ultraakomodatif Fed, yang akan membebani imbal hasil obligasi dan dolar.
Pada Selasa 27 April lalu, rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.