Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada hari ini Kamis 22 September, setelah kemarin turun 0,12 persen atau 8,64 poin ke 7.188,31.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi melemah. William mengamati setelah IHSG kembali mencetak all time high beberapa waktu lalu, saat ini IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih tergolong besar.

"Sementara, jelang rilis pengumuman tingkat suku bunga Amerika Serikat, momentum koreksi wajar bagi IHSG masih akan terlihat. Hal ini bisa dimanfaatkan investor untuk akumulasi pembelian investasi dalam jangka menengah maupun panjang yang masih berada dalam jalur naik," kata William dalam risetnya.

William memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di rentang 7.123-7.273.

Sebagai informasi, dalam sepekan ini IHSG mengakumulasi pelemahan 1,23 persen. Sedangkan penurunan IHSG dalam sebulan terakhir hanya 0,09 persen.

Sementara Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG kemarin ditutup melemah sejak awal sesi perdagangan dikarenakan investor mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed yang mungkin bisa mencapai 100 bps pada bulan ini.

Secara teknikal, kata dia, candlestick doji dengan stochastic yang kembali melebar dan turun mendekati area oversold mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang pelemahan mulai terbatas dengan resistance 2 di 7.245-7.216 dan support 1 di 7.146-7.105 pada perdagangan Kamis (22/9).

"Investor akan mencermati kebijakan suku bunga The Fed dan mengantisipasi kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang dapat mempengaruhi perekonomian," ujarnya dalam riset.