JAKARTA - PT Trisula International Tbk mencatatkan penurunan penjualan pada sepanjang 2020 sebesar 22,82 persen year-on-year (y-o-y) menjadi Rp1,14 triliun dengan kontribusi pendapatan lokal sekitar 50 persen dan pendapatan ekspor sekitar 50 persen.
Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo mengatakan dampak pandemi menjadi penyebab utama tertekannya kinerja perseroan pada tahun lalu.
“Menyikapi tantangan bisnis tersebut kami beserta entitas anak usaha terdorong untuk melakukan diversifikasi produk,” katanya dalam keterangan resmi Senin, 26 April.
Siasat tersebut akhirnya membuahkan hasil perupa perolehan cuan. Meski bisa dipastikan ikut tertekan, namun entitas usaha dengan kode saham TRIS ini masih bisa menghasilkan laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar Rp11,9 miliar.
Santoso menambahkan, selama masa pandemi pihaknya melakukan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti produk alat pelindung diri (baju hazmat dan masker nonmedis), seragam tenaga medis, dan pakaian fungsional.
“Selain itu perseroan juga mengembangkan penjualan melalui e-commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat pembatasan sosial,” tuturnya.
Untuk diketahui, TRIS berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) yang akan diajukan persetujuannya pada RUPSLB 27 Mei 2021 mendatang. Pasalnya, harga saham perseroan saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja yang sesungguhnya, dan potensi kinerja saham di masa mendatang sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi nasional dan internasional.
“Pada tahun ini kami akan terus meninjau dan meningkatkan efisiensi biaya operasional serta fleksibilitas terhadap kapasitas produksi sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan laba,” jelasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, sinergi antara entitas anak usaha disebut Santoso menjadi kunci dalam meningkatkan inovasi, fleksibilitas, efisiensi sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik.
“Perseroan berupaya mempertahankan pangsa pasar eksisting dan terus membuka peluang untuk pasar baru seraya berharap kesuksesan program vaksinasi agar akselerasi pemulihan ekonomi menjadi semakin cepat,” katanya.
Sebagai informasi, Tris memiliki anak usaha yang bernama PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) yang menjadi produsen merek tekstil legendaris Bellini dengan pangsa pasar utama di dalam negeri.
Sementera untuk market ekspor, mayoritas dihasilkan dari perusahaan afiliasi lain, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry.