Bagikan:

JAKARTA - Pada Agustus lalu, Citroen memutuskan untuk hengkang dari pasar Australia awal November ini. Sejak saat itu, pabrikan dari Prancis ini mulai menjual lini modelnya dengan diskon besar-besaran yang membuat harganya menjadi lebih terjangkau.

Karena adanya diskon yang masif, ini membuat penjualan dari merek ini melonjak drastis di negeri kanguru dan melebihi apa yang dicapai di bulan sebelumnya.

Melansir dari Drive, Jumat, 8 November, menurut data dari Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) menunjukkan penjualan Citroen di Oktober 2024 naik hingga hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya tetapi masih menyentuh dua digit.

Pada periode tersebut, Citroen berhasil memperoleh 22 penjualan atau mewakili lonjakan hingga 83 persen dibandingkan September 2024.

Meskipun terjadi peningkatan penjualan dari bulan ke bulan, Citroen masih mengalami penurunan sebesar 32,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Brand otomotif tersebut memutuskan untuk angkat kaki dari pasar Australia sekaligus mengakhiri kiprahnya di negara tersebut sejak 1923 lalu. Citroen telah menghentikan pemesanan pada 1 November lalu.

Minggatnya merek tersebut dari Australia disebabkan karena penjualannya yang alami penurunan selama beberapa periode. Selama paruh tahun pertama 2024, Citroen baru menjual sebanyak 87 unit mobil baru atau turun 35 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.

Meskipun demikian, pihak pabrikan tetap memastikan bahwa layanan purnajual untuk kendaraan akan tetap tersedia demi memenuhi kebutuhan para pemilik kendaraan Citroen.

Sebelumnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan, salah satunya menawarkan diskon hingga 30.000 dolar Australia (Rp312,2 juta) untuk sejumlah model Citroen. Peugeot juga menawarkan diskon signifikan pada saat yang sama.

Citroen telah menghentikan banyak model entry-levelnya dalam beberapa tahun terakhir demi memfokuskan pada produk lebih premium, seperti C3, C4, C5 Aircross, dan C5 X.