Bagikan:

JAKARTA - Hyundai Ioniq 6 telah memulai debutnya di pasar Indonesia pada tahun lalu melalui Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Sejak saat itu, hasil penjualan yang ditorehkan oleh sedan ini kurang gemilang.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), raihan wholesales model tersebut pada periode Januari hingga September 2024 hanya menghasilkan 39 unit atau berkontribusi terhadap penjualan mobil Hyundai sebesar 1 persen.

Tentu hasil ini bertolak belakang dengan pesaingnya seperti BYD Seal yang menorehkan penjualan sebesar 3.731 unit sejak dikirimkan ke pelanggan dari Juni 2024 lalu. Dengan demikian, ini menimbulkan potensi apakah Hyundai akan menghentikan penjualan dari Ioniq 6.

Menjawab hal ini, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), Budi Nur Mukmin mengakui bahwa pasar sedan di Indonesia tidak sebanyak segmen lain. Namun, pihaknya tidak memiliki rencana untuk menghentikan Ioniq 6.

“Kita belum ada rencana untuk menghentikan Ioniq 6 ya karena setiap mobil ada pasarnya dan memang sedan level premium segmennya tidak sebesar SUV seperti Ioniq 5,” kata Budi saat ditemui wartawan di Cikarang, Jawa Barat, Rabu, 6 November.

Sementara itu, Chief Operating Officer HMID, Fransiscus Soerjopranoto menambahkan bahwa Ioniq 6 diperuntukkan untuk pembeli yang menginginkan mobil fokus performa serta tampilan dan teknologi premium dibandingkan mobil listrik lainnya.

“Intinya mobil tersebut memenuhi segmen tertentu yang ingin memiliki mobil high performance, tampilan eksterior dan interior ciamik, maupun teknologi tinggi,” tambah Frans.

Frans juga menegaskan bahwa hadirnya model tersebut ke tanah air demi memperluas jangkauan lini EV di berbagai segmen, termasuk dalam pasar kendaraan premium.

“Kita akan lanjut (hadirkan Ioniq 6), karena itu adalah wujud komitmen Hyundai dalam menyediakan model premium di Indonesia,” tegasnya.

Untuk pasar Indonesia, HMID hadirkan Ioniq 6 dengan varian All-Wheel Drive (AWD). Tipe ini memiliki motor listrik ganda yang menghasilkan tenaga gabungan 320 dk dan torsi 605 Nm sehingga dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 5,1 detik.

Tenaga listrik tersebut bergabung dengan energi dari baterai lithium-ion polymer 77,4 kWh yang dapat menghasilkan jarak tempuh maksimal hingga 519 km.

Tersedia dalam trim Signature, pabrikan asal Korea Selatan ini membanderolnya dengan harga Rp1,220 miliar On The Road DKI Jakarta.