Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, puncak panen raya padi akan dimulai pada Maret ini, sehingga momentum ini harus dioptimalkan untuk penguatan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras di bulan ini bisa mencapai 5,48 juta ton, sedangkan menurut proyeksi neraca pangan kebutuhan konsumsi pada bulan ini sebesar 2,74 juta ton.

Sementara produksi April, diperkirakan mencapai 4,97 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 2,54 juta ton. Surplus pun bisa berkisar 2,43 juta ton.

"Saat ini waktunya Bulog untuk menyerap dengan maksimal hasil produksi panen petani dalam negeri. Proyeksi produksi beras kita di Maret ini akan bisa mencapai 5,48 juta ton," ujarnya dalam keterangannya, Kamis, 13 Maret.

Adapun hingga 11 Maret, realisasi serapan setara beras oleh Bulog telah menyentuh angka 255.000 ton atau 8,52 persen dari total target 3 juta ton setara beras. Pemerintah menginginkan kecukupan stok beras yang dikelola Bulog harus berasal dari produksi dalam negeri.

Dalam hal ini, Bapanas telah menerbitkan kebijakan agar Bulog bisa menyerap hasil gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram (kg). Langkah itu ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 14 tahun 2025 dan Kepbadan Nomor 16 Tahun 2025.

"Realisasi serapan Bulog masih sekitar 250.000an ton. Nah, pada Maret dan April ini waktunya Bulog untuk fokus dan terus menaikkan kuantitas serapan gabah/beras, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo agar menyerap gabah kering panen Rp6.500 per kg," ucap Arief.

Arief menambahkan bahwa stok CBP yang memadai menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Stok CBP dapat dipergunakan pemerintah tatkala terjadi fluktuasi harga di pasar atau stimulus bantuan ke masyarakat berpendapatan rendah.

"Kecukupan stok beras yang ada di Bulog itulah yang menopang stabilitas pasokan dan harga pangan, sebab dengan stok tersebut ada dan cukup, dapat dilakukan berbagai intervensi stabilisasi pangan seperti penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras. Impaknya bisa kita lihat bahwa inflasi terjaga hingga hari ini," katanya.

Lagi dari catatan BPS, tingkat inflasi beras secara bulanan pada Februari 2025 sedang mengalami penurunan menjadi 0,26 persen. Sementara inflasi beras pada tahun ini dibuka di 0,36 persen pada Januari.