Pengelola Rumah Sakit OMNI Rugi Rp449 Miliar di 2020, meski Pendapatannya Rp507 Miliar
Omni Hospitals Pulomas, Jakarta. (Foto: Foto: Dok. Omni Hospitals)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pengelola rumah sakit, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) membukukan kinerja yang kurang menggembirakan di tahun 2020. Pengelola Ruah Sakit OMNI ini mencatatkan penurunan dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Dikutip dari laporan keuangan SAME, Senin 19 April, SAME mencetak penurunan pendapatan bersih hingga 4,10 persen year on year (yoy) menjadi Rp507,62 miliar di 2020. Pada tahun sebelumnya, pendapatan SAME tercatat Rp529,32 miliar.

Jika dirinci, kontribusi penunjang medis mendominasi 50,27 persen terhadap pendapatan atau setara Rp255,2 miliar. Walau mendominasi pendapatan, kontribusi dari penunjang medis menurun 1,73 persen yoy dari sebelumnya Rp259,68 miliar.

Sementara dilihat secara geografisnya, OMNI Pulomas masih berkontribusi paling signifikan terhadap pendapatan hingga Rp146,99 miliar. Jumlah tersebut menurun 11,31 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp165,73 miliar.

Penurunan pendapatan juga dirasakan OMNI Alam Sutera hingga 18,42 persen yoy menjadi Rp199,3 miliar. Adapun OMNI Cikarang dan OMNI Pekayon justru meningkat masing-masing 22,15 persen yoy dan 50,32 persen yoy.

Sementara OMNI Cikarang mencetak pendapatan Rp78,03 miliar. Kemudian,  OMNI Pekayon berkontribusi Rp83,29 miliar.

Meski pendapatannya turun, SAME masih mampu mencetak laba bruto hingga Rp232,04 miliar atau naik 9,21 persen yoy. Pertumbuhan ini tidak lepas dari beban pokok pendapatan yang berhasil ditekan hingga 13,02 persen yoy menjadi Rp275,58 miliar.

Namun, rugi usaha SAME membengkak hingga Rp263,01 miliar. Padahal pada tahun 2019, SAME menanggung rugi usaha hingga Rp28,14 miliar saja.

Salah satu pemberat rugi usaha adalah pembengkakan akun rugi penurunan nilai aset tetap menjadi Rp272,42 miliar dari Rp33,86 miliar. Alhasil, rugi usaha yang meningkat itu akhirnya memperdalam rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp449,46 miliar, di mana di 2019 SAME juga masih dalam posisi rugi Rp114,38 miliar.

Per akhir Desember 2020 SAME memiliki total aset hingga Rp1,89 triliun. Jumlah itu melorot 15,25 persen dibanding akhir tahun 2019 yang mencapai Rp2,23 triliun.

Adapun total liabilitas SAME meningkat 6,35 persen yoy menjadi Rp1,34 triliun dan total ekuitasnya menurun 44,16 persen yoy menjadi Rp545,82 miliar.