JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat sepanjang 2024, pemerintah telah merealisasikan anggaran sebesar Rp1.199,4 triliun untuk kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.
"APBN telah menyalurkan anggaran langsung yang diterima masyarakat yakni belanja kesehatan, belanja pendidikan, dan belanja perlindungan sosial," tutur Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa, pada Senin, 6 Januari.
Suahasil menyampaikan realisasi tersebut terdiri dari anggaran kesehatan mencapai Rp194,4 triliun atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp185,5 triliun.
Adapun, Suahasil menjelaskan anggaran kesehatan ini disalurkan untuk 96,7 juta orang penerima PBI JKN, 55,4 ribu orang ibu hamil KEK yang mendapat tambahan makanan, 100 ribu balita kurus yang mendapat tambahan makanan, serta 8,1 juta keluarga dengan balita (anak usia di bawah dua tahun atau sekitar 0-24 bulan) yang mendapat fasilitas dan pembinaan.
Selanjutnya, untuk jaminan kesehatan bagi kurang lebih 4,6 juta ASN/TNI/Polri/penerima pensiun/veteran. Serta, pendanaan operasional Rp12,8 triliun untuk 10.072 puskesmas.
Kemudian untuk bidang pendidikan, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp550,4 triliun, angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp513,4 triliun.
Suahasil menjelaskan, realisasi pendidikan ini disalurkan untuk 21,1 juta siswa Program Indonesia Pintar (PIP), 1,1 juta mahasiswa penerima KIP kuliah, 1,6 juta guru penerima tunjangan profesi guru, 210 unit bangun/rehab madrasah dan sekolah keagamaan, 53,2 juta siswa penerima dana BOS, dan beasiswa LPDP kepada 58.597 mahasiswa.
Selanjutnya, realisasi perlindungan sosial mencapai Rp455,9 triliun, atau meningkat dibandingkan dari tahun 2023 yang mencapai Rp436,2 triliun.
BACA JUGA:
Suahasil menjelaskan realisasi ini terdiri dari PKH lansia kepada 4,2 juta orang, atensi lansia 51,6 ribu orang, dan pemakanan lansia kepada 100 ribu orang, PKH disabilitas kepada 353,1 ribu orang, atensi disabilitas kepada 56 ribu orang, dan permakanan disabilitas 33 orang, atensi korban bencana 11 ribu orang, penanganan bencana alam dan non alam 684 ribu orang.
Kemudian untuk subsidi LPG 3 kg sebanyak 8,3 juta metrik ton, subsidi listrik kepada 41,5 juta pelanggan, subsidi bunga KUR kepada 4,9 debitur, dan subsidi BBM kepada 19,5 juta K/L.