JAKARTA - Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia (PSTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mengubah limbah menjadi bahan bakar baru terbarukan untuk mendukung transisi energi bersih.
Dosen pembimbing tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS ID 971 Joko Waluyo di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu, 28 Desember, mengatakan limbah yang dimanfaatkan untuk energi baru terbarukan yakni dari tanaman Indigofera tinctoria L.
"Limbah ini sebagai bahan baku pembuatan biobriket untuk sumber energi baru terbarukan yang bekerja sama dengan CV Indigo Biru Baru," katanya, dilansir Antara.
Ia mengatakan biobriket yang diproduksi sudah diuji berdasarkan standar SNI 01-6235-2000.
"Hasil pengujian menunjukkan bahwa biobriket berbahan dasar Indigofera tinctoria L. memenuhi standar SNI dengan nilai kalor tinggi dan kualitas yang layak digunakan," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi penggunaan bahan bakar bersumber energi fosil yang berlebih.
"Penggunaan bahan bakar dari energi fosil yang berlebihan menyebabkan berkurangnya sumber cadangan energi dan juga menyebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca di bumi. Oleh karena itu, diperlukan energi alternatif yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di MA Muhammadiyah Tijarotul Qur’aniyah (MTQ) Desa Puron. Ia berharap sosialisasi tersebut bisa memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat terkait manfaat energi baru terbarukan serta penggunaan biobriket.
VOIR éGALEMENT:
Program ini tidak hanya mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan solusi energi terbarukan berbasis masyarakat, memanfaatkan potensi lokal, dan mengatasi tantangan limbah.
"Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah strategis yang dapat diperluas ke wilayah lain, mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan untuk masa depan Indonesia," katanya.